Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 19 Des 2019, 08:09 WIB

Peluang Bonus Demografi untuk Kemajuan Bangsa

SEMINAR PWI | Wagub Lampung Chusnunia Chalim (kedua dari kiri), Bupati Jember, Faida (tengah), Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, dan Peneliti LIPI Adriana Elisabeth menjadi pembicara di Seminar 100 Tahun Indonesia Jilid II ‘Mimpi Tokoh Muda untuk Indonesia 2045’ yang diadakan oleh PWI di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jakarta, Rabu (18/12).

Foto: AAA

JAKARTA - Mimpi Indonesia untuk melahirkan generasi yang dapat memajukan bangsa bisa dimulai dari pembangunan desa. Terlebih di tahun 2045 nanti, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di beberapa provinsi. Karenanya dibutuhkan campur tangan Pemerintah terutama Pemda agar tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berbudi pekerti, bertoleransi tinggi, dan memahami kemajuan teknologi.

"Harus kita persiapkan sejak dini, manfaatkan bonus demografi mungkin dari sana akan muncul bibit tokoh bangsa. Apalagi sekarang banyak bermunculan juga kepala daerah perempuan, ini mengispirasi semoga mereka bisa aura positif bagi anak muda," kata Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal S Depari saat membuka Seminar 100 Tahun Indonesia Jilid II bertajuk 'Mimpi Tokoh Muda untuk Indonesia 2045' di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jakarta, Rabu (18/12).

Acara ini juga dihadiri Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, menurutnya peran perempuan tidak bisa dilepaskan dalam membangun generasi muda yang kuat. Karenanya berikan perhatian lebih dengan memenuhi hak-h ak kaum perepuan semisal pendidikan. Agar nantinya dapat memaksimalkan peran perempuan di masyarakat serta menjaga baik tumbuh kembang anak.

Namun sayang, lanjut Chusnunia, angka stunting, kematian pada ibu hamil, dan balita di Indonesia masih sangat tinggi. Oleh sebab itu ia menekankan, agar pemerintah dapat memenuhi fasilitas dasar kesehatan di wilayah pedalaman. Dengan mengalokasikan anggaran membangun rumah sakit dan menjadikannya program prioritas pemerintah.

Di satu sisi, pendidikan juga mesti diutamakan namun yang tidak kalah penting ialah pembangunan akses pendidikan semisal infrastruktur jalan agar memudahkan masyarakat menjangkau sekolah. "Bukan cuma kurikulum, pastikan akses pendidikan sampai di desa. Pendidikan dan kesehatan menjadi pintu masuk membangun manusia berkualitas," kata Chusnia.

Hal senada diungkapkan Bupati, Jember Faida, dalam membangun karakter anak bangsa yang berkualitas pendidikan menjadi kunci utama. Karenanya ia telah menciptakan program pendidikan gratis sampai dengan Perguruan Tinggi.

Sementara itu, Peneliti LIPI Adriana menilai generasi muda memang memiliki sifat energik, kreatif, dan positif. Namun terkadang masih ambigu dalam kehidupan karena talenta yang dimilikinya. yag/AR-3

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.