Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peluang Berbalik Arah Terbuka

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah terbatas pada awal pekan ini dikarenakan minimnya sentimen. Dampak Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mengurangi stimulus ekonomi (tapering) diperkirakan tak akan berpengaruh besar terhadap pasar saham negara berkembang karena investor sudah mengantisipasinya.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan adanya potensi koreksi teknikal ke kisaran 6.100-6.130 pada perdagangan, hari ini (27/9), dengan resistance 6.175.

Sementara itu, Analis pasar modal Hans Kwee menilai dampak tapering tidak akan terlalu besar menguncang pasar saham negara berkembang. Pasalnya, wacana tapering sudah diantisipasi pelaku pasar cukup lama.

"The Fed memang tidak mengumumkan secara pasti kapan akan memulai tapering. Namun, The Fed mengatakan kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan (tapering) segera setelah November 2021," kata Hans melalui risetnya, Minggu (26/9).

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup menguat ditopang oleh aksi beli oleh investor asing. IHSG menguat 2,1 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.144,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,74 poin atau 0,09 persen ke posisi 866,25.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top