Pelindo III Alokasikan Rp6,44 Triliun untuk Investasi

SURABAYA - PT Pelindo III (Persero) menganggarkan dana untuk kebutuhan investasi sepanjang tahun ini mencapai 6,44 triliun rupiah. "Investasi tersebut dialokasikan perseroan untuk membiayai sejumlah proyek strategis di seluruh wilayah kerja di tujuh provinsi. Beberapa proyek merupakan pekerjaan multi years (tahun jamak) dan sejumlah proyek baru," kata Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung, Rabu (13/2).

Ia menambahkan, dari rencana investasi tersebut, sekitar 84 persen atau 5,4 triliun rupiah akan dialokasikan untuk proyek multi years dan 16 persen atau 1,04 triliun rupiah untuk membiayai proyek baru.

"Pekerjaan investasi kami tahun ini masih fokus pada penyelesaian pembangunan infrastruktur pelabuhan dan pendukungnya seperti akses jalan layang (flyover) yang menghubungan Terminal Teluk Lamong dengan jalan tol dan pembangunan Terminal Gilimas di Lombok Barat Nusa Tenggara Barat," urainya.

Ia menyebut investasi yang dilakukan Pelindo III akan berdampak bagi operasional pelabuhan, misalnya jalan layang Terminal Teluk Lamong. Keberadaan jalan akses tersebut bakal mengurai kemacetan yang seringkali terjadi di jalan akses menuju Terminal Teluk Lamong. "Dengan adanya jalan layang, jalan akses Terminal Teluk Lamong akan langsung terhubung dengan jalan tol Surabaya-Gresik," sambungnya.

Begitu juga dengan Terminal Gilimas di Lombok Barat, NTB. Dulu, kapal pesiar tidak bisa bersandar di Pelabuhan Lembar (pelabuhan eksisting) karena kendala kedalaman alur dan kolam pelabuhan, saat ini kapal pesiar dapat langsung bersandar dan menurunkan wisatawan di terminal pelabuhan.

Pelindo III juga menyiapkan beberapa pekerjaan baru pada tahun ini, seperti pembangunan terminal LNG di Pelabuhan Tanjung Perak, pemasangan sejumlah shore power connection di sejumlah pelabuhan, dan modernisasi peralatan bongkar muat di sejumlah pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III.

Dari sisi operasional, Pelindo III menargetkan kenaikan arus peti kemas menjadi 5,7 juta TEUs atau meningkat 7 persen dibandingkan dengan arus peti kemas tahun lalu yang sebesar 5,3 juta TEUs.

Untuk curah kering ditargetkan mencapai 72 juta ton atau naik tipis sekitar 1 persen dari tahun lalu yang berkisar 71 juta ton. Sedangkan untuk curah cair bakal mencapai 3,1 juta meter kubik atau tumbuh 6 persen dari tahun lalu yang berkisar 2,9 juta meter kubik.

Ant/AR-2