Pelemahan Masih Berlanjut
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi kembali melanjutkan pelemahannya jelang akhir pekan ini. Rupiah diperkirakan kembali tertekan oleh penguatan dollar AS akibat kekhawatiran gagal bayar sektor properti di Tiongkok dan ekspektasi hawkish (agresif) dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed.
Melihat berbagai perkembangan tersebut, Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (20/10), bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran 15.800-15.870 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank pada penutupan perdagangan, Kamis (19/10), melemah sebesar 85 poin atau 0,54 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.815 rupiah per dollar AS.
Analis Bank Woori Saudara BWS Rully Nova menyatakan pelemahan rupiah dipengaruhi peningkatan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan risiko geopolitik perang Palestina melawan Israel.
"(Kondisi geopolitik tersebut memberikan) risiko meningkatnya inflasi akibat kenaikan harga minyak. Akibatnya, investor akan risk off dengan mengalihkan investasi ke aset safe haven," kata dia di Jakarta, kemarin.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya