Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Krisis - Pemerintah Berharap Perbankan Nasional Bisa Bertahan

Pelemahan Kurs Rupiah Ancam Kinerja Perbankan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Padahal, lanjut Iskandar, seiring dengan tren membaiknya ekonomi AS, The Fed kemungkinan besar akan kembali menaikkan bunga acuan, Federal Fund Rate (FFR), sekali lagi pada akhir 2018, tiga kali lagi tahun depan, dan sekali lagi pada 2020. Saat ini, FFR berada di kisaran 2,00-2,25 persen.

Ekspektasi kenaikan bunga AS tersebut terus mendorong penguatan dollar AS pada hampir semua mata uang dunia, termasuk rupiah. Bahkan, kurs rupiah kini terperosok di level terendah sejak krisis 1998. Nilai tukar rupiah di pasar spot, Jumat, ditutup melemah 0,03 persen atau 4 poin menjadi 15.183 per dollar AS.

Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, juga menyatakan meski perbankan Indonesia memiliki ketahanan yang cukup, namun ke depannya ada risiko jika pelemahan rupiah terus berlanjut, utamanya pada kredit valuta asing.

"Pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini dan meningkatnya suku bunga acuan akan menghambat kinerja perbankan di Indonesia serta berpotensi menurunkan laba," tulis Direktur Fitch, Gary Hanniffy, beberapa waktu lalu. Fitch menambahkan pelemahan lanjutan rupiah bisa menekan kemampuan pembayaran kewajiban debitur yang memiliki utang asing besar dan hedging yang terbatas, sehingga menekan risiko kualitas aset bank yang bersangkutan.

Saat ini, kredit berdenominasi asing menyumbang 15 persen dari total utangnya pada akhir semester I-2018, atau turun dari posisi 2014 sebesar 17 persen serta posisi era 1990-an sebesar 30 persen. Utang asing yang tak di-hedging nilainya hanya setara dengan dua persen dari modal perbankan.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top