
Pelatih matangkan kemampuan atlet pratama agar bisa raih prestasi
Kepala Pelatih Ganda Putra Pratama Pelatnas PBSI Chafidz Yusuf saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (15/1/2025).
Foto: ANTARA/Arnidhya Nur ZhafiraJakarta, 15/1 - Pelatih Kepala Ganda Putra Pratama Pelatnas PBSI Chafidz Yusuf mengatakan program utama untuk para atlet muda adalah mematangkan kemampuan sehingga diharapkan bisa meraih prestasi sejak dini.
“Yang menjadi tujuan kita adalah bagaimana caranya kita untuk pasangan muda ini yang berpotensi, segera bisa melapisi kakak-kakaknya (pasangan elite),” ungkap Chafidz saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
Mengenai program latihan untuk para atlet pratama di sektor ganda putra, Chafidz mengatakan timnya sudah memberikan rencana kepada Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian selama enam bulan ke depan.
- Baca Juga: Top Skor Liga Inggris: Salah Nyaman di Puncak
- Baca Juga: Suporter PSIM Tumpah Ruah di Tugu
“Selama enam bulan ke depan itu kita ada rencana untuk kita ikutkan (pasangan-pasangan pratama) ke lima atau enam pertandingan (kejuaraan). Itu bisa menjadikan dasar kita. Kalau misalnya bagus, kita teruskan. Kalau tidak, ya, mungkin ada perubahan,” kata Chafidz.
Menurut Chafidz, regenerasi atlet tidak hanya bertumpu pada talenta tiap individu saja, tapi juga pembentukan karakter serta penajaman kemampuan.
“Menurut saya sebagai pelatih, kita tidak perlu khawatir kekurangan stok pemain ganda putra di Indonesia, sebetulnya motorik kita sudah bagus, tinggal bagaimana caranya nanti kita untuk menajamkan (kemampuan atlet) saja,” ujar dia.
Pelatih yang membentuk pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo itu menilai, penting bagi pelatih untuk memperkecil jarak antara pemain elite dengan junior-junior di bawahnya, agar bisa segera naik kelas dan menambah daya saing.
“Hal yang harus diperhatikan dan bisa kita nilai juga secara nonteknis, fighting spirit dan keberaniannya ada, seperti (pemain-pemain senior). Sekarang ini saya lihat masih ada problem di nonteknisnya,” kata Chafidz.
“Faktor seperti itu juga harus kita bentuk, karena itu diperlukan oleh pemain dunia. Tanpa itu, tidak akan bisa (melangkah jauh),” ujar dia menambahkan.
Berita Trending
- 1 Tangani Perubahan Iklim, KLH Indonesia-Kanada Bahas Potensi Karbon Biru
- 2 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 3 Klasemen Liga 1 Usai Persebaya Menang 1-0 atas PSBS Biak
- 4 Ombudsman Perjuangkan Gaji ke-13 dan THR 663 Guru
- 5 Malaysia Akan Lakukan Penyelidikan Internal Penembakan Pekerja Migran Indonesia di Tanjung Rhu
Berita Terkini
-
Tren Kabur Aja Dulu, Bukti Nyata Generasi Muda Kehilangan Harapan?
-
Ramadan di Depan Mata, Mampukah Pemerintah Bendung Lonjakan Harga?
-
Kebijakan DHE SDA Dirombak, BI Klaim Beri Manfaat Besar bagi Perekonomian, Benarkah?
-
AS dan Rusia akan Bertemu untuk Membahas Perdamaian di Ukraina
-
Delapan Pelajar Indonesia Raih Penghargaan Internasional AWMUN