Pelaku Crypto Exchange Optimistis Bitcoin Tembus 100.000 Dollar AS
Bitcoin (BTC) menjadi sorotan utama dengan menyentuh ATH di angka lebih dari 99.000 doLllar AS atau sekitar Rp1,5 miliar'
Foto: AFPJAKARTA - Pelaku industri crypto exchange di Tanah Air menyatakan optimistis aset kripto Bitcoin (BTC) dalam beberapa waktu ke depan mampu mencapai harga 100.000 dolar AS.
CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan saat ini pasar kripto mencatat harga mata uang Bitcoin, Altcoin, dan Memecoin menunjukkan tren positif yang mana Bitcoin (BTC) menjadi sorotan utama dengan menyentuh ATH di angka lebih dari 99.000 dolar AS atau sekitar Rp1,5 miliar, sebelum mengalami koreksi ke 90.000 dolar AS.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar 1,9 triliun dolar AS, lanjutnya, Bitcoin membuat pasar kripto secara global kini memiliki kapitalisasi mencapai 3,4 triliun dolar AS.
"Dengan momentum yang terus terjaga, Bitcoin dapat menembus angka psikologis 100.000 dalam beberapa waktu ke depan," ujar Oscar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (30/11).
Hal itu , menurut dia, dapat memicu masuknya likuiditas lebih besar dari investor institusional dan ritel.
Dengan kapitalisasi pasar yang terus meningkat dan dukungan dari berbagai inovasi, pihaknya optimis bahwa industri kripto berada di jalur yang tepat untuk menjadi bagian integral dari transformasi ekonomi digital global.
"Langkah ini adalah bukti bahwa aset digital bukan sekadar tren, melainkan pondasi penting bagi masa depan sistem keuangan dunia," ujarnya.
Dikatakannya lonjakan harga Bitcoin telah memberikan efek domino pada altcoin, aset seperti Ethereum dan altcoin lainnya ikut mengalami kenaikan, mengikuti tren positif yang dipimpin oleh Bitcoin.
Fenomena ini, menciptakan peluang besar bagi para investor untuk melakukan diversifikasi portofolio dan memanfaatkan momentum pasar," ujarnya.
Oscar juga menjelaskan bahwa stablecoin kini banyak digunakan sebagai sarana penyimpanan nilai yang stabil di tengah volatilitas pasar.
“Ini menunjukkan peran penting stablecoin dalam menjaga keseimbangan ekosistem kripto, terutama saat investor memanfaatkan likuiditas tanpa keluar dari pasar,” jelasnya.
Sementara itu, memecoin seperti Bonk (BONK) yang mengalami kenaikan, lanjutnya, ini membuktikan pengaruh komunitas kripto dalam membentuk narasi pasar.
Namun, ia mengingatkan investor untuk berhati-hati, karena memecoin cenderung memiliki volatilitas tinggi dan kurang memiliki utilitas jangka panjang dibandingkan aset utama seperti Bitcoin dan Ethereum.
Oscar mengingatkan pentingnya kehati-hatian, kondisi pasar yang overbought menandakan potensi koreksi dalam jangka pendek.
"Investor disarankan untuk memantau level support dan resistance kunci guna mengelola risiko," ujarnya.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Pemkot Surabaya Mengajak UMKM Terlibat dalam Program MBG
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- Banyak Sekali, Terjadi 360 Bencana Ekologis di Sulsel Selama 2024
- Gara-gara Diblokir Kesepakatan dalam Pembelian US Steel, Nippon Jepang Marah dan Akan Gugat AS
- Kalau Perlu Ditenggelamkan, Kapal Ikan Asing Berbendera Vanuatu Ditangkap di Perairan Bintan
- Semoga Bisa Terwujud, KKP Siapkan Strategi Capai Swasembada Garam di 2027
- Meski Berat, Pemda Diminta untuk Tutup Pasar Hewan 14 Hari Jika Ada Kasus PMK