Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelaku Bisnis Indonesia Ungkap Tantangan Produknya Bisa Masuki Pasar Jepang

Foto : ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu

Gerai Nusantara.JP yang dirintis pengusaha Indonesia di salah satu bazaar di Kota Toride, Prefektur Ibaraki, Jepang.

A   A   A   Pengaturan Font

Satu potong pakaian batik dijual paling murah rata-rata 2.500 yen (Rp300.000) hingga tertinggi 3.500 yen (420.000), sementara kebaya 5.700 yen (Rp675.000).

Sebagian besar konsumennya masih didominasi warga negara Indonesia (WNI), tetapi saat ini mulai merambah ke konsumen Jepang yang rata-rata melalui pernikahan campur.

Sehingga, produk yang paling laris hingga saat ini adalah baju batik untuk pasangan (couple) yang dibanderol 5.000 yen (Rp600.000) masing-masing satu potong untuk pria dan wanita.

"Kebanyakan (pembeli) orang Indonesia yang menikah dengan orang asing. Kebanyakan karena perkawinan campur itu beli buat anaknya karena belum mengerti budaya, diperkenalkanlah pakaian-pakaian Indonesia," katanya.

Yani menambahkan tantangan lainnya, yaitu ukuran. Rata-rata ukuran warga Jepang lebih kecil dari orang Indonesia pada umumnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top