Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelabuhan Harus Mampu Atasi Tumpahan Minyak

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

Kelestarian elestarian Laut I Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) berbincang dengan Chairman Slickbar Indonesia Bayu Satya (kiri) dan Ketua Badan Pembina Universitas Balikpapan Rendi S Ismail (kanan) saat pembukaan Simposium Internasional Lingkungan Kelautan, di Jakarta, Rabu (28/11). Kegiatan itu mengangkat tema Mendukung Kelestarian Laut Indonesia Menjunjung Martabat Bangsa.

A   A   A   Pengaturan Font

Minimalisir Dampak

Ketua Panitia Pelaksana Simposium International, Bayu Satya mengatakan setiap pelabuhan wajib memiliki fasilitas penanggulangan tumpahan minyak untuk meminimalisir dampak kerusakannya terhadap lingkungan.

"Tumpahan minyak menimbulkan risiko keracunan karena mengandung arsenik merkuri, timbal dan air raksa. Jika sampai ke pantai hutan bakau akan rusak karena hanya karbonnya yang bisa dihilangkan, racunnya tidak hilang," papar Bayu.

Tumpahan minyak di Balikpapan pada 31 Maret 2018 lalu, akibat pipa bawah laut Pertamina Refinary Unit V berdiameter 20 inci dengan ketebalan 12 milimeter di kedalaman 25 meter patah dan bergeser hingga 120 meter dari posisi awal. Hal itu jelas Bayu karena tertarik jangkar kapal MV Judger yang bersandar di area berbahaya di kawasan Teluk Balikpapan. Kejadian itu menyebabkan perairan Teluk Balikpapan tercemar minyak mentah dan menelan 5 korban jiwa.

"Kasus tumpahan minyak di teluk Balikpapan merupakan peristiwa luar biasa berharga bagi pemerintah Indonesia terutama para perusahaan yang terlibat dalam kasus ini karena tidak kurang dari 40 ribu barel minyak yang tumpah mengakibatkan pencemaran di sepanjang pantai Teluk Balikpapan dan matinya berbagai biota," kata Bayu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top