Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kondisi Ketenagakerjaan

Pekerja Sektor Informal Menurun di Jabar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Perekonomian Jawa Barat pada triwulan III-2018 tumbuh 5,58 persen (y-on-y). Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) mengukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang mencapai 501,70 triliun rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai 361,89 triliun rupiah.


Kepala BPS Jabar Doddy Herlando menyebutkan pertumbuhan tertinggi pada sisi produksi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 10,85 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit tumbuh sebesar 18,92 persen.


"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,06 persen," ujarnya, Senin (5/11).


Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,31 persen. Pertumbuhan tertinggi dari sisi Pengeluaran disebabkan oleh pertumbuhan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit tumbuh sebesar 19,45 persen.


Sementara sumber laju pertumbuhan (Source of Growth, SOG) secara (y-o-y) dari sisi lapangan usaha yang memberikan andil pertumbuhan terbesar adalah Lapangan Usaha Industri Pengolahan yaitu sebesar 2,92 persen. Andil positif terbesar terhadap pertumbuhan adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 2,44 persen.


BPS juga menginformasikan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja di Jabar pada Agustus 2018. Tercatat angkatan kerja sebanyak 22,63 juta orang, naik 237,12 ribu orang dibanding Agustus 2017.

Disisi lain ternyataTingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurun 0,42 persen. Dalam setahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 8,17 persen pada Agustus 2018.


"Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 16,97 persen," ujarnya.


Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,58 persen poin), Transportasi (0,24 persen poin) dan Industri Pengolahan (0,23 persen poin).

Sedangkan lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada Pertanian (1,19 persen poin), Perdagangan (0,55 persen poin), dan Jasa Keuangan dan Asuransi (0,09 persen poin).


Sebanyak 10,02 juta orang (48,22 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, dari Agustus 2017 yang besarnya 49,78 persen, pekerja informal turun hingga 1,56 persen poin. tgh/E-9


Redaktur : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top