Industri Didorong Terapkan Industri Hijau

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan dukungan berupa layanan jasa bagi industri. Hal itu untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh sektor industri, termasuk upaya mengurangi beban energinya serta mendorong tranformasi ke industri hijau.

Melalui Balai Besar Tekstil (BBT) di Bandung, Jawa Barat, Kemenperin memberikan fasilitas Industrial Services and Solution Center (ISSC) yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional di kancah global.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJIl Kemenperin, Doddy Rahadi mengucapkan salah satu permasalahan yang dihadapi industri TPT adalah kebutuhan energi, terutama adanya wacana kenaikan tarif dasar listrik. Terkait hal itu, ISSC menawarkan program audit konservasi energi kepada perusahaan sebagai langkah efisiensi energi dalam kegiatan produksi di industri TPT.

Program tersebut memberikan solusi menguntungkan karena industri dapat mengetahui beban energi yang ditanggung setiap mesin serta memperoleh rekomendasi strategi efisiensinya. "Hal ini tentu akan mendukung implementasi konsep-konsep Industri Hijau," ujar Doddy di Jakarta, Jumat (4/2).

Doddy menyebutkan, pemerintah memprioritaskan beberapa isu dan regulasi dalam upaya pengembangan industri nasional, antara lain penguatan industri hijau sebagai komitmen implementasi ekonomi hijau. Isu lainnya berupa penerapan teknologi industri 4.0 melalui program INDI 4.0, pengembangan industri halal, sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri produk industri, dan target substitusi impor sebesar 35 persen pada 2022.