Pejalan Kaki Prioritas Utama
Foto: istimewaJAKARTA - Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tentang pejalan kaki di Tanah Abang tidak bermaksud untuk menyalahkan pejalan kaki sebagai biang kemacetan di sana. Sigit mengatakan, Sandi hanya ingin memaparkan data yang ada dalam riset.
"Kalau kami hitung perbandingan PKL, pejalan kaki, angkutan umum, memang yang paling besar itu pejalan kaki. Dia user terbesar," ujar Sigit di Jakarta, Selasa (7/11)
Itu bukan berarti Pemprov DKI menyalahkan pejalan kaki. Sigit mengatakan, pihaknya justru sedang mencari cara agar pejalan kaki bisa terfasilitasi dengan baik dan tidak tumpah ke jalan saat keluar dari stasiun.
- Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi Liburan Akhir Pekan di Jakarta
- Baca Juga: Wapres Pasang Lampion di Boen Tek Bio
Menurut dia, saat ini pejalan kaki menjadi prioritas utama dalam penataan Tanah Abang.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin S Uno mengatakan, pihaknya akan melakukan penataan kawasan Tanah Abang dengan memuliakan para pejalan kaki. "Pejalan kaki hirarkinya tertinggi jadi harus dimuliakan dalam penataan Tanah Abang ke depan," kata Sandi.
Sedangkan untuk kawasan depan Stasiun Tanah Abang diharapkan pembangunan jalan bisa terintegrasi, katanya. "Bagaimana para pejalan kaki dimuliakan, karena pejalan kaki itu saat ini harus berhimpitan di trotoar dengan ojek. Apalagi saya mengalami sendiri waktu hari Jumat kemarin," kata Sandiaga.
Saat dilakukan dengan menggunakan drone untuk memantau pada Senin (6/11) memang terlihat pada jam - jam tertentu, pengaturannya yang diperlukan, katanya. "Jadi khusus untuk Tanah Abang harus komprehensif. Saya baru diskusi sama pak Rustam kemarin bahwa dulu pernah bersih yang di BKB (Banjir Kanal Barat), jadi nanti dilakukan sesuai dengan arahan dari Pak Gubernur, kita pastikan ditertibkan, Pak Gubernur maunya disosialisasikan sehingga dikemas sendiri-sendiri," kata Sandiaga.
Kawasan BKB akan dikeruk dan rencananya pemukiman yang disinyalir untuk prostitusi tersebut akan ditertibkan.
Pada hari sebelumnya, Senin kemarin, Sandi mengatakan, pejalan kaki lebih membuat kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, semrawut dibandingkan PKL. Dia menyebut PKL memang memiliki dampak pada kesemrawutan kawasan Tanah Abang, tetapi tidak signifikan.
PKL Diperlukan
Menurut Sandi pedagang kaki lima di Tanah Abang, Jakarta Pusat, diperlukan masyarakat yang menggunakan kereta api di daerah itu
"Masyarakat di sana mencermati bahwa PKL itu hadir di kawasan Tanah Abang karena menyambung nafkah, mereka berjuang untuk anak istri, mereka hadir di situ karena diperlukan oleh 300.000 lebih pengguna transportasi yang lalu lalang di Stasiun Tanah Abang," kata Sandi.
Karena itu, Sandi menyebut PKL harus dibina dan ditata dengan mengedepankan konsep yang berkesinambungan. Meski begitu, Sandi masih enggan menjelaskan konsep penataan PKL yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta. pin/Ant/P-5
Redaktur: M Husen Hamidy
Penulis: Antara, Peri Irawan
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Akan Transparan
- 2 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 3 Sekolah Swasta Gratis Akan Diuji Coba di Jakarta
- 4 Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar
- 5 Tetap Saja Marak, Satgas PASTI Kembali Blokir 796 Situs Pinjol dan Investasi Ilegal pada Oktober-Desember 2024
Berita Terkini
- Presiden Prabowo Akui Belajar Penghapusan Kemiskinan dari India
- Tegas! Unand Tak Beri Toleransi Dosen Plagiat
- Kemenkomdigi Jalin Kerja Sama Strategis di Bidang Digital dengan India
- Rel Kereta Ambles, KAI Daop Semarang: 10 Perjalanan KA Dibatalkan
- Gelar Kuliah Umum, PIP Semarang Hadirkan Ketua Alumni Lintas Kampus Pelayaran