PBNU: Moderasi Beragama Perangi Radikalisme
Pengurus LAKPESDAM PBNU M. Najih Arromadloni.
“Pengertian moderasi beragama itu tidak menciptakan agama baru, tetapi mengembalikan agama pada karakter aslinya yang memang sudah moderat."
JAKARTA - Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM PBNU) M. Najih Arromadloni mengatakan moderasi beragama menjadi cara terbaik dalam memerangi radikalisme dan terorisme.
"Pengertian moderasi beragama itu tidak menciptakan agama baru, tetapi mengembalikan agama pada karakter aslinya yang memang sudah moderat," kata Najih dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/12)
Jadi, tidak ada pemisahan antara agama yang moderat ataupun radikal. "Agama itu pada dasarnya moderat, pemeluknya-lah yang membawa agama itu untuk tindakan ekstrem," kata Najih.
Menurutnya, radikalisme dan terorisme adalah bentuk kejahatan yang sangat kompleks. Walaupun berbagai aksi dan dampak buruknya bisa teratasi, tetapi bahaya latennya tetap menghantui. Hal ini disebabkan oleh bibit radikalisme yang sudah mengakar kuat dalam pemikiran, relatif sulit pendeteksiannya bila dibandingkan dengan tindak kejahatan lainnya.
Oleh karena itu, ia juga menekankan pentingnya untuk mengutamakan moderasi beragama ketika bermunculan ekstremisme di tengah masyarakat sehingga moderasi beragama harus digaungkan untuk menjadi solusi bagi semua.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya