Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemberantasan Penyakit

PBB Yakin Taklukkan AIDS pada 2030

Foto : UN.org

Winnie Byanyima Direktur eksekutif UNAIDS

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (3/6) mengatakan bahwa pihaknya sangat optimistis bahwa human immunodeficiency virus (HIV) atau virus yang menyebabkan penyakit AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), bisa dikalahkan pada 2030. Pernyataan PBB itu diutarakan bertepatan dengan muncul laporan kasus AIDS pertama empat puluh tahun lalu.

"Kami sangat optimistis bahwa target mengalahkan AIDS pada 2030 dapat dipenuhi," ucap direktur eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima. "Untuk itu, kami meminta pemerintah untuk tetap fokus pada ketidaksetaraan yang menghentikan orang mengakses layanan. Jika mereka dapat menutup kesenjangan tersebut untuk kelompok tertentu yang paling berisiko, kita dapat mengakhiri AIDS pada 2030," imbuh dia.

Badan-badan PBB yang tergabung dalam UNAIDS (Joint United Nations Programme on HIV and AIDS) mengatakan setidaknya ada 40 negara yang berada di jalur untuk mencapai penurunan 90 persen kematian terkait AIDS pada 2030, termasuk sembilan negara di Afrika timur dan selatan.

Dalam laporannya, UNAIDS mengatakan bahwa 37,6 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV pada 2020. Dari total jumlah itu, sebanyak 27,4 juta orang telah menerima pengobatan atas penyakit itu dan itu berarti lebih dari tiga kali lipat dari total 7,8 juta orang yang telah menerima pengobatan AIDS pada 2010.

"Kampanye pengobatan yang terjangkau dan berkualitas, diperkirakan telah berhasil mencegah 16,2 juta kematian sejak 2001," ungkap UNAIDS. "Selama satu dekade, jumlah kematian terkait AIDS turun 43 persen menjadi 690.000 pada 2020, sebagian besar karena peluncuran terapi antiretroviral," imbuh UNAIDS.

Belum Selesai

Walau tercapai kemajuan, ternyata kemajuan dalam mengurangi infeksi HIV baru berjalan lamban karena mengalami penurunan sebesar 30 persen sejak 2010, dengan 1,5 juta orang baru terinfeksi virus tahun lalu dibandingkan dengan 2,1 juta orang pada 2010.

Dalam laporannya, UNAIDS juga membeberkan bahwa penyakit terkait AIDS tetap menjadi penyebab utama kematian di antara kaum perempuan berusia 15 hingga 49 tahun di Afrika sub-Sahara. Bahkan enam dari tujuh infeksi HIV baru di kalangan remaja berusia 15 hingga 19 tahun di wilayah tersebut, dialami anak perempuan.

Terkait hal itu, UNAIDS telah menetapkan target baru untuk dicapai pada 2025 yaitu memberikan layanan HIV kepada 95 persen dari mereka yang membutuhkannya, mengurangi infeksi HIV tahunan menjadi kurang dari 370.000, serta mengurangi kematian terkait AIDS menjadi kurang dari 250.000 pada 2025.

Dan untuk mencapai target baru itu, UNAIDS mengatakan mereka memerlukan adanya investasi sebesar 29 miliar dollar AS per tahun. Oleh karena itu Byanyima menyerukan kemauan politik yang sama yang telah digunakan untuk menangani pandemi Covid-19 untuk diterapkan dalam memerangi AIDS.

"AIDS masih menjadi urusan yang belum selesai," kata Byanyima. "Saya menyerukan semua aktivis di seluruh dunia untuk memperbarui upaya untuk mendorong diakhirinya AIDS pada 2030," pungkas dia. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top