PBB: Situasi Kemanusiaan Kian Memburuk
Pengungsi Sudan I Seorang warga Sudan melintasi perbatasan Chad dengan mengendarai kereta kuda pada Minggu (30/4). PBB melaporkan bahwa sekitar 50.000 warga Sudan telah melarikan diri dari konflik yang berkecamuk dengan mencari perlindungan di negara-negara tetangga termasuk Chad, Mesir, dan Republik Afrika Tengah.
PBB memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Sudan kini sudah mencapai titik puncak sejak pertempuran meletus pada 15 April lalu.
KHARTOUM - Pertempuran sengit kembali terjadi pada Senin (1/5) antara tentara dan paramiliter Sudan meskipun ada perpanjangan resmi gencatan senjata. Kemelut itu terjadi setelah PBB memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Sudan kini sudah mencapai titik puncak.
Lebih dari 500 orang tewas sejak pertempuran meletus pada 15 April antara tentara yang pemimpinde factoSudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, dengan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin Jenderal Mohamed Hamdan Daglo.
Dilaporkan bahwa jutaan orang Sudan di sekitar ibu kota sejak pertempuran meletus tetap bersembunyi di rumah mereka dengan persediaan makanan, air, dan listrik, yang semakin menipis karena pesawat tempur terus melakukan serangan bom yang ditanggapi oleh tembakan senjata antipesawat oleh pasukan di darat.
"Pesawat tempur terbang di atas Khartoum selatan dan senjata antipesawat ditembakkan," kata seorang warga.
Pasukan Burhan dan Daglo sebelumnya telah menyepakati gencatan senjata yang diperpanjang, namun masing-masing pihak berulang kali menyalahkan pihak lain atas pelanggaran gencatan senjata yang sering terjadi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya