Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 11 Jan 2025, 00:03 WIB

PBB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Tetap 2,8% pada 2025

PBB memperkirakan akan melihat kinerja pertumbuhan yang kuat di beberapa negara berkembang besar, terutama India dan Indonesia.

Foto: Istimewa

NEW DELHI – Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Situasi dan Prospek Ekonomi Dunia yang dirilis pada hari Kamis (9/1), pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan tetap pada angka 2,8 persen pada tahun 2025, tidak berubah dari tahun 2024, tertahan oleh dua ekonomi teratas, Amerika Serikat dan Tiongkok.

Dikutip dari The Straits Times, laporan itu menyatakan perkiraan pertumbuhan positif namun agak melambat untuk Tiongkok dan Amerika Serikat akan dilengkapi dengan pemulihan moderat di Uni Eropa, Jepang, dan Inggris, serta kinerja kuat di beberapa negara berkembang besar, terutama India dan Indonesia.

“Meskipun terus mengalami ekspansi, ekonomi global diproyeksikan tumbuh lebih lambat dibandingkan rata-rata 3,2 persen pada periode 2010 hingga 2019 (sebelum pandemi),” bunyi laporan Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB itu.

“Kinerja yang lesu ini mencerminkan tantangan struktural yang sedang berlangsung seperti investasi yang lemah, pertumbuhan produktivitas yang lambat, tingkat utang yang tinggi, dan tekanan demografi,” katanya.

Laporan itu mengatakan pertumbuhan AS diperkirakan menurun dari 2,8 persen pada tahun 2024 menjadi 1,9 persen pada tahun 2025 karena pasar tenaga kerja melemah dan belanja konsumen melambat.

Dikatakannya, pertumbuhan di Tiongkok diperkirakan sebesar 4,9 persen untuk tahun 2024 dan diproyeksikan menjadi 4,8 persen pada tahun 2025 dengan investasi sektor publik dan kinerja ekspor yang kuat yang sebagian diimbangi oleh pertumbuhan konsumsi yang lemah dan melemahnya sektor properti.

Eropa diperkirakan akan pulih secara moderat dengan pertumbuhan meningkat dari 0,9 persen pada tahun 2024 menjadi 1,3 persen pada tahun 2025, “didukung oleh meredanya inflasi dan pasar tenaga kerja yang tangguh,” kata laporan itu.

"Asia Selatan diperkirakan akan tetap menjadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan produk domestik bruto regional diproyeksikan tumbuh sebesar 5,7 persen pada tahun 2025 dan 6 persen pada tahun 2026, didukung oleh kinerja kuat India dan pemulihan ekonomi di Bhutan, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka," kata laporan itu.

India, ekonomi terbesar di Asia Selatan, diperkirakan tumbuh sebesar 6,6 persen pada tahun 2025 dan 6,8 persen pada tahun 2026, didorong oleh konsumsi dan investasi swasta yang kuat.

Laporan tersebut menyatakan bank-bank sentral utama kemungkinan akan menurunkan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2025 seiring meredanya tekanan inflasi. Inflasi global diproyeksikan akan turun dari 4 persen pada tahun 2024 menjadi 3,4 persen pada tahun 2025, yang akan memberikan sedikit kelegaan bagi rumah tangga dan bisnis.

Ia menyerukan tindakan multilateral yang berani untuk mengatasi krisis yang saling terkait, termasuk utang, kesenjangan, dan perubahan iklim.

“Pelonggaran moneter saja tidak akan cukup untuk menyegarkan kembali pertumbuhan global atau mengatasi kesenjangan yang semakin melebar,” kata laporan tersebut.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.