Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Pencemaran

PBB: Limbah Elektronik Tumbuh Lima Kali Lebih Cepat Dibandingkan Tingkat Daur Ulang

Foto : ISTIMEWA

Singapura menghasilkan sekitar 60.000 ton limbah elektronik per tahun. Di seluruh pulau, kini terdapat lebih dari 800 titik pengumpulan limbah elektronik.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Laporan PBB yang dirilis pada Rabu (20/3), menyebutkan ketertarikan umat manusia terhadap gawai dan peralatan elektronik, mulai dari ponsel, lemari es, hingga mesin pendingin, menciptakan tumpukan limbah elektronik yang menyebabkan polusi dan limbah senilai miliaran dollar AS.

Dikutip dari The Straits Times, laporan Global E-waste Monitor PBB mengatakan jumlah sampah elektronik meningkat lima kali lebih cepat dibandingkan angka daur ulang resmi yang ditunjukkan. Jutaan ton limbah juga ditangani di negara-negara miskin tanpa tempat atau prosedur pemrosesan yang benar. Limbah elektronik adalah produk yang dibuang dengan steker atau baterai.

Pada tahun 2022, jumlah limbah elektronik yang dihasilkan secara global mencapai 62 juta ton, cukup untuk mengisi 1,55 juta truk berbobot 40 ton. "Jika berbaris, truk-truk tersebut akan mengelilingi planet ini di Khatulistiwa," kata laporan tersebut.

Asia adalah sumber utama limbah elektronik, menyumbang hampir setengah dari limbah elektronik global yang dihasilkan pada tahun 2022, dan memiliki tingkat daur ulang yang rendah.

Di seluruh dunia, produksi limbah elektronik setiap tahunnya meningkat sebesar 2,6 juta ton dan diperkirakan akan mencapai 82 juta ton pada 2030. Pada tahun 2022, limbah elektronik terdiri dari 17 juta ton plastik dan 14 juta ton bahan lain seperti mineral, kaca, dan beton.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top