PBB Khawatir Laporan Serangan Udara Junta
Serangan Junta l Sebuah rumah di Kotapraja Minbya hancur akibat serangan udara junta pada Minggu (17/3). Serangan udara yang dilakukan militer Myanmar di desa-desa di Negara Bagian Rakhine pada Senin (18/3) lalu dilaporkan telah menewaskan puluhan warga sipil.
Meskipun Tentara Arakan telah mengumumkan niatnya untuk menguasai ibu kota negara Bagian Sittwe, pasukan junta telah memfokuskan sumber daya mereka pada serangan skala kecil dan besar terhadap warga sipil, yang oleh penduduk desa disebut sebagai pola pembunuhan tanpa pandang bulu.
Meskipun tidak ada pertempuran di daerah tersebut yang bisa menyebabkan terjadinya serangan, warga mengatakan kepada RFA bahwa desa tersebut telah menjadi tempat perlindungan singkat bagi warga Rohingya yang melarikan diri.
Negara Bagian Rakhine juga mengalami serangan lain terhadap kelompok etnis yang dianiaya, termasuk serangan yang menewaskan seluruh keluarga Rohingya di Sittwe. Nay San Lwin, seorang aktivis urusan Rohingya, mengatakan bahwa junta terus menargetkan orang-orang Rohingya dengan serangan penembakan, serta penangkapan untuk wajib militer.
"Dewan militer semakin menargetkan Rohingya, menembak dan membunuh mereka hari demi hari," kata Lwin. "Mereka semakin banyak melakukan kejahatan perang setiap hari, dan mereka secara paksa merekrut tentara untuk berperang melawan AA," imbuh dia.
Pasukan junta secara rutin melakukan penembakan dan menjatuhkan bom ke desa-desa di Kota Minbya, Mrauk-U, Pauktaw dan Ponnagyun yang sudah kehilangan kendali, kata warga.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya