
PBB: Junta Militer Sebabkan Krisis HAM Abadi di Myanmar

Pengunjuk rasa anti-kudeta memberi isyarat dengan hormat tiga jari, simbol perlawanan selama demonstrasi di kotapraja Thaketa Yangon, Myanmar pada 27 Maret 2021.
"Tindakan nyata dan mendesak diperlukan untuk mengakhiri bencana ini."
Pihak berwenang Myanmar tidak segera menanggapi telepon panggilan Reuters dan email untuk dimintai komentar.
Junta sebelumnya mengatakan memiliki kewajiban untuk memastikan perdamaian dan keamanan dan membantah kekejaman telah terjadi. Junta mengatakan sedang melakukan kampanye yang sah melawan teroris.
James Rodehaver, kepala tim Myanmar Kantor HAM PBB, mengatakan bahwa bentrokan bersenjata terjadi di sekitar 77 persen negara itu.
"Tidak pernah ada waktu dan situasi di mana krisis di Myanmar telah mencapai sejauh ini, seluas ini di seluruh negeri," katanya di Jenewa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya