Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebakaran di Amazon I Brasil Larang Pembakaran Lahan Selama Dua Bulan

PBB Ingin Segera Atasi Kebakaran

Foto : AFP/HO /Ministerio de Comunicacion de Bolivia

Padamkan Kebakaran l Presiden Bolivia, Evo Morales, menyiramkan air saat terjadi kebakaran di wilayah Santa Rosa di selatan lembah Amazon pada Rabu (28/8). Kebakaran hutan di wilayah Amazon yang ada di Bolivia telah mencapai 1,2 juta hektare sepanjang tahun ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Komentar Sekjen PBB itu tercetus setelah Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, menandatangani sebuah dekrit pada Rabu (28/8) untuk melarang pembakaran lahan di seluruh negara selama 2 bulan, di tengah kemarahan global atas kebakaran hutan hujan Amazon tersebut.

Menurut Guterres urgensi dilaksanakannya pertemuan soal kebakaran di Amazon didorong karena kobaran api saat ini telah menelan sebagian dari hutan hujan terbesar di dunia yang sangat penting untuk menjaga iklim global agar tetap stabil.

"Amazon adalah sumber daya fundamental bagi kita semua. Saya yakin bahwa masyarakat internasional perlu dimobilisasi dengan kuat untuk mendukung negara-negara Amazon untuk melakukan hal-hal seperti menghentikan kebakaran secepat mungkin dengan segala cara yang mungkin dan kemudian memiliki kebijakan reboisasi yang konsisten," kata Guterres. "Sampai saat ini, kita belum melakukan cukup, kita perlu melakukan semua secara bersama dan berbuat lebih banyak daripada yang kita lakukan di masa lalu," tegasnya.

Siap Kerja Sama

Pada bagian lain dilaporkan bahwa AS siap dan mau membantu Brasil memerangi kebakaran hutan hujan di Amazon. Namun menurut seorang ajudan Presiden Donald Trump, AS bersedia kerja sama hanya jika melibatkan pemerintah Brasil.

"AS siap membantu Brasil dalam upaya memerangi kebakaran di Amazon," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Garrett Marquis, Rabu (28/8) malam.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top