Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar

PBB Desak Pembebasan Suu Kyi

Foto : AFP/TEDIM POST

LONJAKAN VIRUS l Sejumlah anggota tenaga kesehatan mengangkat peti mati korban Covid-19 di Kota Tedim, Negara Bagian Chin barat, Myanmar, pada Selasa (29/6) lalu. Akibat terjadinya lonjakan kasus virus korona, Kota Mandalay pada Jumat (2/7) mulai menerapkan aturan lockdown

A   A   A   Pengaturan Font

Sekjen PBB mendesak agar militer yang berkuasa di Myanmar untuk segera membebaskan Aung San Suu Kyi. Situasi krisis politik di Myanmar diperburuk dengan diterapkannya lockdown akibat lonjakan kasus virus korona.

NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Kamis (1/7) mendesak militer Myanmar agar membebaskan peraih anugerah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint sesegera mungkin. Desakan itu disampaikan oleh juru bicara PBB pada Kamis, sehari setelah ribuan tahanan dibebaskan.

Myanmar saat ini berada di tengah kondisi kacau sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari dan menggulingkan pemerintahan terpilih pimpinan Suu Kyi.

"Kami ulangi seruan kami agar segera membebaskan semua orang yang ditangkap secara sewenang-senang, termasuk Presiden Win Myint dan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi," kata juru bicara Guterres, Eri Kaneko.

"Kami masih sangat prihatin dengan kekerasan dan intimidasi yang masih berlangsung, termasuk penangkapan sewenang-wenang oleh pasukan keamanan," imbuh Kaneko.

Pada Rabu (30/6) Myanmar membebaskan lebih dari 2.000 warga dari tahanan termasuk sejumlah wartawan, yang menurut militer ditahan atas tuduhan penghasutan karena ikut terlibat dalam aksi protes.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top