PBB Berupaya Atasi Ketidakpastian Masa Depan Umat Manusia
Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva berpidato selama ‘KTT Masa Depan’ di sela-sela Sidang Umum PBB, pada Minggu (22/9).
Menghindari Duplikasi
Pengadopsian teks tersebut menghadapi penundaan singkat ketika wakil menteri luar negeri Russia, Sergey Vershinin, memperkenalkan amendemen yang menekankan prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan mendesak PBB untuk menghindari upaya duplikasi.
Keberatan Russia didukung oleh sekutu Belarus, Korea Utara, Iran, Nikaragua, dan Suriah, tetapi amendemennya ditolak dengan suara bulat dalam mosi untuk tidak mengambil tindakan.
"Agak menjengkelkan, pada akhirnya Russia sekali lagi mencoba menghentikan seluruh proses dan tidak ingin menempuh jalan yang telah ditempuh seluruh dunia," kata Kanselir Jerman, Olaf Scholz, salah satu sponsor teks tersebut, setelah pengesahan.
Disahkannya teks tersebut tidak pernah menjadi jaminan, dan sumber-sumber mengatakan Guterres telah menyiapkan tiga versi terpisah dari pidatonya untuk kemungkinan hasil pemungutan suara.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya