Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanasan Global

PBB: Banyak Negara Berbohong soal Upaya Atasi Krisis Iklim

Foto : AFP/JOHN MINCHILLO

Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB

A   A   A   Pengaturan Font

Badai Meningkat

Laporan berturut-turut oleh Panel Antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC) telah menunjukkan pemanasan yang disebabkan ulah manusia telah mendorong peningkatan frekuensi badai mematikan, kekeringan, kebakaran dan banjir, dan bahkan telah memusnahkan beberapa spesies.

Dalam Perjanjian Iklim Paris 2016, negara-negara sepakat membatasi kenaikan suhu global hingga "jauh di bawah" dua derajat Celsius dibandingkan tingkat pra-industri, dan 1,5 derajat Celsius Celsius apabila memungkinkan. Dalam tiga bagian terakhir dari seri laporan utama terbarunya, IPCC memperingatkan waktu hampir habis. Jika kebijakan yang saat ini berlaku tidak diperbaiki, planet Bumi sudah pasti akan mengalami kenaikan suhu hingga 3,2 derajat Celsius.

"Pemerintahan dan perusahaan yang menghasilkan emisi tinggi tidak hanya menutup mata, tetapi bahkan memperparah keadaan," kata Guterres. "Mereka mencekik planet kita dengan kepentingan pribadi dan investasi bersejarah mereka dalam bahan bakar fosil, ketika solusi terbarukan yang lebih murah menyediakan lapangan kerja ramah lingkungan, keamanan energi dan stabilitas harga yang lebih besar," katanya.

KTT Iklim COP26 menghasilkan janji-janji untuk menghentikan deforestasi, membatasi emisi metana, mengurangi pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap dan meningkatkan bantuan keuangan ke negara-negara berkembang. Namun, Guterres mengatakan, laporan terbaru menyoroti kurangnya tindakan yang diambil untuk memenuhi janji-janji tersebut. Ia menyebutnya "sebuah dokumen yang memalukan, katalog janji kosong yang dengan kokoh menempatkan kita pada jalur menuju dunia yang tidak layak huni".
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top