Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perayaan Paskah

Paus Ungkit Penderitaan Anak-anak di Wilayah Konflik

Foto : VATICAN MEDIA/AFP

PAUS FRANSISKUS PIMPIN MISA PASKAH I Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus memimpin Misa Minggu Paskah di Lapangan Santo Petrus, Minggu (31/3). Paus memimpin misa di Lapangan Santo Petrus yang dipenuhi jemaat dan menyampaikan pesan “Urbi et Orbi” atau pesan kepada kota dan dunia dari balkon tengah Basilika Santo Petrus. Paus juga kembali menyerukan dilakukannya gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan semua sandera Israel.

A   A   A   Pengaturan Font

VATIKAN - Paus Fransiskus menyerukan agar segera memberlakukan gencatan senjata di Gaza dan membebaskan semua sandera Israel. Dalam penyampaian berkat dan pesan Paskah "Urbi et Orbi" atau pesan kepada kota dan dunia dari balkon tengah Basilika Santo Petrus, Paus mengecam penderitaan yang disebabkan oleh perang.

Setelah kebaktian, Paus Fransiskus menyapa para umat yang hadir di alun-alun dan jalan yang menghubungkan Gereja Santo Petrus dengan Sungai Tiber. Vatikan mengatakan sekitar 60.000 orang hadir dalam acara tersebut.

Paus Fransiskus telah berulang kali mengekspresikan kesedihannya atas bencana kematian dan kehancuran dalam konflik di Gaza.

"Saya kembali menyerukan untuk memastikan akses terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta pembebasan segera para sandera yang ditahan sejak 7 Oktober lalu, dan juga untuk segera dilakukan gencatan senjata di Jalur Gaza," kata pemimpin Tahta Suci itu.

"Betapa banyak penderitaan yang kita lihat dari mata anak-anak, anak-anak lupa untuk tersenyum di wilayah konflik. Melalui mata mereka, anak-anak menanyakan kepada kita: Mengapa? Mengapa semua kematian ini? Mengapa semua kehancuran ini? Perang selalu merupakan absurditas dan kekalahan," tambah Paus.

Selain Gaza, Paus juga menyebutkan titik konflik lainnya, termasuk Ukraina, Suriah, Lebanon, Armenia, dan Azerbaijan, Haiti, Myanmar, Sudan, wilayah Sahel dan Tanduk Afrika, Kongo, dan Mozambik.

Rencana Berkunjung ke Indonesia

Sementara itu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, pada Sabtu (30/3), nengatakan Paus Fransiskus dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia pada September 2024 mendatang, setelah diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2022 lalu.

"Setelah penantian selama dua tahun, akhirnya Paus Fransiskus datang ke Indonesia. Saya yakin ini akan menjadi kado istimewa bagi umat Katolik," kata Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dalam sebuah acara di Jawa Tengah.

Yaqut menjelaskan berdasarkan surat yang dikirimkan Vatikan yang diterima pemerintah, Paus Fransiskus akan hadir di Indonesia pada 3 September 2024. "Ini akan menjadi suatu kehormatan bagi Indonesia," kata Menag.

Menurut Pew Research Centre, Indonesia adalah rumah bagi 242 juta penduduk Muslim dan sekitar 29 juta penduduk Kristen, 8,5 juta di antaranya beragama Katolik.

Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Benny Susetyo, mengatakan kunjungan Paus ke Indonesia menjadi simbol yang sangat berarti untuk menunjukkan betapa bangsa Indonesia, yang terdiri dari 714 suku dan ratusan agama termasuk sebagai negara terbesar dengan mayoritas Muslim, mampu menciptakan persaudaraan sejati dan hidup berdampingan satu sama lain.

"Indonesia bisa menjadi contoh, jadi laboratorium dunia mengenai hubungan antar-agama yang harmonis. Indonesia penting mempromosikan nilai Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila yang selama ini telah menjadi fondasi hidup berbangsa di Indonesia," kata Benny.

Sementara itu, Romo Stefan Ramli, CICM dari Paroki Maria Bunda Allah-Kondodewata, Tana Toraja, mengatakan berita kedatangan Sri Paus merupakan kado Paskah buat umat Katolik di Indonesia.

Romo kelahiran Labuan Bajo, Flores, itu mengatakan Indonesia sudah lama tak dikunjungi Sri Paus, terakhir ialah kunjungan Sri Paus John Paul II Oktober 1982.

Bagi umat Katolik, kunjungan Paus Fransiskus semakin memperkuat spirit kekatolikan mereka, menjadi terang dan garam bagi sesama.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top