Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kunjungan Kenegaraan

Paus Serukan Upah Pekerja Migran yang Adil

Foto : AFP/TIZIANA FABI

Paus Fransiskus

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Paus Fransiskus pada kunjungannya ke Singapura, Kamis (12/9 memohon agar para pekerja migran dibayar secara adil. Pemimpin Gereja Katolik Seluruh Dunia yang berusia 87 tahun itu mengatakan bahwa perhatian khusus harus diberikan untuk melindungi martabat pekerja migran dalam pidatonya kepada para pemimpin politik dan pejabat tinggi di negara-kota itu

"Para pekerja ini memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat dan seharusnya dijamin upah yang layak," kata Paus Fransiskus.

Diperkirakan ada 170 juta pekerja migran di seluruh dunia. Sebagian besar tinggal di Amerika atau Eropa-Asia tengah. Tenaga kerja murah telah menjadi faktor penting dalam pertumbuhan pesat kota-kota metropolitan gemerlap seperti Dubai, Doha, dan Singapura.

Sekitar 300.000 pekerja migran bergaji rendah diperkirakan bekerja di Singapura. Banyak yang datang dari Asia selatan dan Filipina, yang mayoritas beragama Katolik. Para aktivis mengatakan mereka sering dieksploitasi dan mengalami kondisi hidup yang buruk, termasuk penguncian asrama paksa selama pandemi Covid-19.

"Saya sangat senang Paus memilih untuk berbicara mengenai topik ini," ungkap seorang asisten rumah tangga asal Filipina berusia 34 tahun yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena dia tidak memiliki izin dari majikannya. "Sekalipun gaji saya tidak dinaikkan, saya tetap gembira mengetahui bahwa Paus sendiri tengah berjuang dan berdoa untuk kami," imbuh dia.

Paus tidak secara eksplisit merujuk pada pekerja di Singapura, namun komentarnya kemungkinan akan menimbulkan keresahan bagi pemerintah yang menyangkal adanya pelanggaran yang meluas dan sangat melindungi citranya.

Seorang juru bicara kementerian tenaga kerja mengatakan kondisi pekerja di Singapura telah membaik selama bertahun-tahun melalui penegakan kontrak dan tindakan lainnya. "Upah di Singapura ditentukan oleh pasar bebas dan kami tidak menetapkan upah minimum bagi pekerja di Singapura, baik lokal maupun asing," kata juru bicara tersebut kepadaAFP.

Mosaik Etnis

Pada misa tersebut, Paus Fransiskus memuji tuan rumah, semangat kewirausahaan, dan dinamisme di Singapura. "Singapura merupakan gabungan berbagai suku bangsa, budaya, dan agama yang hidup berdampingan secara harmonis," kata dia seraya mendeskripsikan bahwa negara dengan populasi hampir enam juta orang itu sebagai cahaya terang bagi dunia.

"Saya mendorong Anda untuk terus bekerja demi persatuan dan persaudaraan umat manusia, serta demi kebaikan bersama semua orang dan semua negara," kata paus.

Singapura adalah perhentian terakhir dalam lawatan Paus selama 12 hari di Asia-Pasifik yang bertujuan untuk meningkatkan kedudukan Gereja Katolik di kawasan terpadat di dunia. Paus Fransiskus telah menentang keraguan mengenai kesehatannya selama perjalanan yang membawanya dari masjid agung Jakarta ke hutan terpencil di Papua New Guinea.

Meskipun yang hadir pada misa di Singapura jauh lebih sedikit, sejumlah umat setia berjejer di sepanjang jalan dan berusaha untuk melihat sekilas sosok paus. Diperkirakan ada sekitar 50.000 orang menghadiri misa di stadion nasional Singapura pada Kamis malam.SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top