Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

Paus Fransiskus Serukan untuk Cegah Konflik di Timur Tengah Meluas

Foto : ANDREAS SOLARO/AFP

Pemimpin Gereja Katolik Seluruh Dunia, Paus Fransiskus

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemimpin Gereja Katolik Seluruh Dunia, Paus Fransiskus, menyatakan prihatin terhadap eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah menyusul serangan rudal dan pesawat nirawak Iran ke Israel pada Sabtu (13/4). Paus menyerukan untuk mencegah konflik di Timur Tengah meluas.

"Saya menyeru secara tulus (kepada semua pihak) untuk menghentikan segala tindakan yang dapat memicu kekerasan yang semakin parah, dengan risiko menarik kawasan Timur Tengah pada konflik militer yang lebih buruk," kata Paus Fransiskus dalam pernyataannya di media sosial, Minggu (14/4).

Seperti dikutip dari Antara, Paus mengatakan tidak boleh ada negara yang mengancam eksistensi negara lain karena semua negara selayaknya hidup berdampingan secara damai.

Paus Fransiskus turut menegaskan pentingnya solusi dua negara terlaksana demi mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina. Ia menyebut solusi dua negara merupakan kehendak rakyat Palestina dan Israel.

"Hendaknya semua bangsa mendukung perdamaian dan membantu rakyat Israel dan Palestina hidup di dua negara yang saling berdampingan dengan aman. Hal tersebut adalah keinginan mereka yang mendalam dan pantas, dan itu adalah hak mereka. Dua negara yang saling bertetangga," ujar Fransiskus menegaskan.

Selain itu, pemimpin Gereja Katolik itu berharap agar gencatan senjata tercapai di Jalur Gaza dan negosiasi segera dilaksanakan demi mengakhiri konflik.

Dukung Perdamaian

Sri Paus menegaskan masyarakat Palestina di Jalur Gaza yang tengah didera krisis kemanusiaan harus terus dibantu. Ia turut berharap supaya semua sandera segera dibebaskan. "Tiada lagi perang, tiada lagi serangan, tiada lagi kekerasan! Dukung dialog dan perdamaian!" kata Paus Fransiskus.

Serangan Iran ini, menurut Israel, berhasil digagalkan dan hanya mengenai sebuah pangkalan udara militer di Israel, tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyatakan rakyat Timur Tengah terancam menghadapi konflik besar di kawasan apabila pihak-pihak berkonflik tidak dapat menahan diri.

Hal itu disampaikan Guterres dalam pembukaan sidang darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar berdasarkan permintaan Israel, pada Minggu (14/4) waktu setempat, menyusul serangan rudal balistik dan pesawat nirawak oleh Iran ke Israel, Sabtu (13/4).

Iran menyebut serangan rudal itu adalah untuk membalas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu, yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

"Amat penting untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menimbulkan konfrontasi militer besar di berbagai front di Timur Tengah …. Sekarang adalah waktunya untuk menahan diri sekuat tenaga," ucap Guterres, seperti disampaikan dalam pernyataan tertulis PBB, Senin.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top