Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesan Paskah

Paus Ajak Umat Menjaga Harapan di Tengah Pandemi

Foto : FILIPPO MONTEFORTE/AFP

BERKAT PAUS I Pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus memberkati umat yang hadir di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Minggu (4/4) pada perayaan misa Paskah. Paus menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengatasi keterlambatan pendistribusian vaksin terutama di negara-negara miskin.

A   A   A   Pengaturan Font

VATIKAN - Pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, dalam pesan Minggu Paskah, mendesak umat untuk tetap menjaga harapan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dia menyebut vaksin sebagai "alat penting" dalam mengakhiri pandemi dan mendesak pendistribusian vaksin secara cepat ke negara-negara termiskin di dunia.

Dalam libur tersuci bagi 1,3 miliar umat Katolik di dunia itu, Paus menujukkan pesannya bagi kaum yang paling rentan di dunia, yakni orang sakit, migran, orang-orang yang menghadapi kesulitan ekonomi, dan mereka yang tinggal di zona perang, seperti Suriah, Yaman, dan Libya.

"Pandemi masih menyebar, sementara krisis sosial dan ekonomi tetap parah, terutama bagi orang miskin," kata pria Argentina berusia 84 tahun itu, di hadapan 100 orang jemaat, di dalam Basilika Santo Petrus, Minggu (4/4).

Paus menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengatasi keterlambatan dalam pendistribusian vaksin terutama di negara-negara miskin. "Vaksin adalah alat penting dalam perjuangan ini," katanya.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada September tahun lalu, Paus telah memperingatkan negara-negara kaya agar tidak menimbun vaksin.

Paus juga mengatakan "memalukan" bahwa konflik bersenjata di seluruh dunia tetap berlangsung, sambil menyerukan diakhirinya perang.

"Di Suriah, jutaan orang saat ini hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi, dan di Yaman yang situasinya telah bertemu dengan keheningan yang memekakkan telinga dan memalukan," tegasnya.

Dia juga mengungkapkan kedekatannya dengan kaum muda di Myanmar dan "berkomitmen untuk mendukung demokrasi", menyerukan dialog antara Israel dan Palestina, dan mendesak diakhirinya kekerasan di Afrika, terutama di Nigeria, Sahel, wilayah Tigray di Ethiopia Utara, dan Cabo Delgado di Mozambik. "Masih ada terlalu banyak perang dan terlalu banyak kekerasan di dunia," kata Paus.

Dia menambahkan bahwa 4 April menandai hari kesadaran melawan ranjau darat, menyebutnya sebagai "perangkat berbahaya dan mengerikan".

Pesan Paskah Paus "Urbi et Orbi" ("Ke Kota dan Dunia") di Vatikan, datang ketika 60 juta orang Italia menghabiskan liburan Paskah di bawah penguncian. Seluruh Italia, negara pertama di Eropa yang terkena virus korona, telah dinyatakan sebagai "zona merah" berisiko tinggi.

Berjalan Aman dan Lancar

Di tempat berbeda, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menyatakan rangkaian perayaan Paskah di Tanah Air berjalan aman dan lancar, meski sebelumnya terjadi aksi terorisme di Makassar dan serangan di Mabes Polri.

"Alhamdulillah, Puji Tuhan, dari seluruh rangkaian kegiatan, seluruhnya berjalan dengan aman dan lancar," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, ketika mengecek kondisi keamanan di Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu. n SB/jon/ant/AFP


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S, Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top