Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pasukan Intai Amfibi Kawal Ketat Perpindahan Kendaraan Peluncur Roket di Papua Barat

Foto : Istimewa

Pasukan Intai Amfibi mengawal pergeseran material berupa kendaraan peluncur roket di Papua Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

PAPUA- Personel dari Batalyon Intai Amfibi 3 Marinir (Yontaifib 3 Mar) mengawal ketat perpindahan 2 Unit MLRS atau Multiple Launch Rocket System) RM 70 Grad dari Garase Angkutan Lantamal XIV Sorong menuju Sarang Petarung Marinir Katapop yang ada di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Pergeseran Material (Sermat) dilakukan pada hari Rabu (19/5).

Mengutip keterangan tertulis Dispen Kormar yang diterima Koran Jakarta, Kamis (20/5), pengawalan pergeseran material tempur ini dilakukan oleh 9 personel anggota Yontaifib 3 Mar yang dipimpin Letda Mar Fernando R. Tarima. Sembilan personel inilah yang melakukan pengawalan dan pengamanan rute yang akan dilalui.

"Dalam pengawalan ini, Yontaifib 3 Marinir menggunakan 3 Unit Rantis P6 Atav yang dalam pelaksanaan pengawalan 2 Unit Atav di depan RM 70 Grad dan 1 Unit Atav berada dibarisan paling belakang," kata Dispen Kormar dalam keterangannya.

Masih menurut Dispen Kormar, P6 Atav itu sendiri sudah dilengkapi dengan senjata otomatis GPMG M60 Kaliber 7.62 mm sebagai pengaman dalam pengawalan ini. Masing-masing unit di awaki oleh 3 personel terdiri dari 1 Danran, 1 Driver dan 1 pengawak senjata. "Rute yang dilalui meliputi jalan utama Sorong-Klamono dari Mako Lantamal XIV menuju Tugu Merah dan dilanjutkan melalui jalur poros Aimas-Katapop," tulis Dispen Kormar.

Sementara itu, di sela-sela proses pengawalan, Danyontaifib 3 Marinir Letkol Mar Achmad Yulianto, mengatakan kegiatan pengawalan seperti ini sangat diperlukan mengingat Papua Barat termasuk daerah rawan. Sehingga perlu adanya pengawalan dalam setiap kegiatan Pergeseran Material (Sermat) maupun Pergeseran Pasukan (Serpas).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top