Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Pasien Rumah Sakit Unair Telah Dimasukkan Kembali ke Kamar Perawatan

Foto : ANTARA/Didik Suhartono

Salah satu tenda yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di halaman Rumah Sakit Unair, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Surabaya - Pasien di Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur telah dimasukkan kembali ke kamar perawatan setelah sempatdievakuasi keluar gedung, menyusulgempa bermagnitudo 6,5 yang terjadi di 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat.

Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair Martha Kurnia Kusumawardani di Surabaya, Jumat malam mengatakan pasien-pasien tersebut dimasukkan kembali ke ruang perawatan usai berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya.

"Pasien yang telah dievakuasi ke luar gedung, secara bertahap sejak sore tadi telah dimasukkan kembali ke dalam kamar perawatan rumah sakit dengan tetap mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi," kata Martha.

Martha menyebutkan prosedur baku yang dilakukan RS Unair apabila terjadi gempa bumi (Code Green) adalah pasien dan semua pengunjung dievakuasi dari gedung rumah sakit untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pada pasien.

"RS Unair telah melaksanakan penanganan sesuai SOP terkait musibah gempa yang terjadi, termasuk dengan mengamankan pasien serta pasien rentan (bayi)," ujarnya.

"Kami juga telah memastikan bahwa tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penculikan bayi dan anak (code Pink) serta pasien ICU," tambahnya.

Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana gempa bumi yang berdampak pada RS Unair.

"RS Unair selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik termasuk keamanan pasien saat terjadi bencana," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top