Pasar Keuangan Berfluktuasi

JAKARTA - Chief Economist Bank CIMB Niaga, Adrian Panggabean dalam catatan akhir tahun ekonomi 2018 mengatakan tahun ini penuh kejutan dengan kejutan. Di awal tahun 2018, umumnya proyeksi ekonomi pelaku pasar menunjuk pada prospek stabilnya suku bunga, bergerak turunnya long-term rates atau obligasi bertenor 10 tahun Indonesia dan prospek stabilitas nilai tukar rupiah.

Semua faktor itu jelas Adrian menginduksinya berpikir bahwa tingkat inflasi akan cenderung stabil dan ekonomi akan tumbuh ke arah 5,2 persen di tahun 2018. "Realitanya, pasar mengalami fluktuasi yang sangat tajam di tahun 2018 dan arah pergerakan harga- harga sepanjang tahun terdeviasi jauh dari prediksi kami di awal tahun," kata Adrian di Jakarta, Selasa (11/12).

Menurut Adrian, beberapa faktor penting yang menyebabkan terdeviasi jauhnya proyeksinya dari realita antara lain kondisi transaksi berjalan yang jauh lebih buruk dari perkiraan. Proyek infrastruktur ternyata menyerap impor jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.Harga minyak selama Januari-September pun jauh lebih tinggi dari asumsi APBN.

"Kedua hal itu menyebabkan tekanan besar di sisi impor sehingga defisit transaksi berjalan di 2018 nampaknya akan bisa mencapai 3 persen dari PDB atau lebih tinggi dari perkiraan awal para pelaku pasar yaitu di kisaran 2,3-2,5 persen dari PDB.

Halaman Selanjutnya....