“Parkrun', Event Lari Tiap Akhir Pekan yang Kian Populer
Seorang sukarelawan (kanan) memberi aba-aba pada pelari Parkrun yang digelar di Hampstead Heath, London utara, Inggris pada 28 September lalu. Event lari sejauh lima kilometer yang dicetuskan pertama kalinya di Inggris 20 tahun lalu ini, kini kian populer dan telah menyebar di 23 negara di lima benua.
Foto: AFP/Ben STANSALLKetika Paul Sinton-Hewitt menciptakan event Parkrun, hanya 13 orang yang hadir di sebuah taman di Kota London, Inggris. Dua puluh tahun kemudian, jutaan orang turut berpartisipasi dalam kegiatan jogging, berlari, atau berjalan sejauh lima kilometer setiap pekan.
Walau cuaca hujan atau cerah, para pelari dari seluruh dunia dengan semangat memulai lari pada pukul 09.00 pagi untuk mencapai garis finis di salah satu dari 2.500 lokasi event Parkrun di 23 negara di lima benua.
MenurutWikipedia, Parkrun adalah kumpulan event kegiatan sepanjang 5 kilometer untuk pelari, pejalan kaki, dan sukarelawan yang diselenggarakan setiap hari Sabtu pagi .
"Jika seseorang mengatakan kepada saya 20 tahun lalu bahwa Parkrun akan menjadi fenomena seperti itu, saya pasti akan meninggalkannya dan mengatakan bahwa itu terlalu berat bagi saya," kata Sinton-Hewitt kepadaAFP. "Apa yang dimulai sebagai pertemuan kecil telah menjadi kekuatan besar untuk kebaikan, meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, dan kebersamaan," imbuh dia.
Pada tanggal 5 Oktober, para pejalan kaki, pelari, dan para sukarelawan yang menyumbangkan waktu Sabtu pagi mereka untuk menunjukkan jalan, meneriakkan kata-kata penyemangat, dan dengan patuh mencatat waktu akan menandai dua dekade Parkrun.
Di atas rumput hijau Hampstead Heath di London utara, sekitar 400 orang ambil bagian setiap pekan, tiba tepat sebelum acara dimulai baik sendiri atau berkelompok, bersama teman atau untuk bertemu orang baru. Setelah itu, semua orang diundang ke kafe taman.
"Ini cara terbaik untuk memulai akhir pekan," kata Olivia Unwin, seorang penulis berusia 26 tahun yang ikut serta dalam Parkrun pertamanya tahun lalu dan telah berlari sebanyak 48 kali. "Saya tidak bisa berlari cepat, tetapi itu bukan masalah. Saya telah bertemu banyak teman. Itu membuat saya terjaga dan saya tidak pernah menyesal melakukannya," tutur dia.
Partisipan lainnya adalah Martin Boyle yang mengikuti Parkrun bersama kedua putranya yang remaja. "Ini kegiatan keluarga, gabungan antara kesenangan dan kompetisi," ungkap dia. "Itu bagus untuk kita semua dan kita bisa melihat kemajuan semuanya," imbuh Boyle.
Beberapa peserta terlihat mengenakan kaos biru bertuliskan "500" yang menandakan bahwa mereka telah mencapai tujuan utama yaitu lebih dari 500 Parkrun. Len Voralia adalah salah satunya. Di usianya yang ke-82, ia bahkan telah berlari sejauh 985 kilometer.
"Walau lari saya melambat, saya akan tetap berusaha," kata dia sambil berjanji untuk terus berolahraga setiap Sabtu hingga usianya setidaknya 90 tahun.
Kesehatan Mental
Dengan mengikuti event Parkrun, setiap pelari akan mengetahui dengan pasti berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan lintasan, berkat kode batang individual yang mereka serahkan di garis finis.
"Jika ada yang ingin berkompetisi, jika mereka ingin menjadi yang tercepat, mereka dipersilakan dan kami turut merayakannya," kata Sinton-Hewitt.
Namun, semua orang dengan kemampuan apapun dipersilakan datang, imbuh Sinton-Hewitt. "Jika orang lain hanya ingin berjalan dan berolahraga, mereka juga dipersilakan. Olahraga itu alami, bisa menyenangkan. Tidak harus sulit," tutur dia.
Sinton-Hewitt berusia 44 tahun ketika ia menciptakan event Parkrun setelah mengalami cedera saat berlatih untuk maraton. "Saya menyadari bahwa saya dapat menggunakan lari sebagai alat yang sangat baik untuk mengendalikan suasana hati saya dan membantu saya menghadapi masa-masa sulit. Lari membantu saya mengelola kesehatan mental saya," papar dia.
Dari awalnya event Parkrun pertama yang dilaksanakan di Bushy Park di barat daya London, kemudian meningkat pada event kedua yang diselenggarakan di dekat Wimbledon. Event Parkrun luar negeri pertama diadakan di Denmark dan sekarang ada Parkrun dari Australia dan Zimbabwe hingga Jerman dan Irlandia. Lithuania adalah negara terakhir yang bergabung. Sayangnya fenomena ini gagal terjadi di beberapa negara, terutama Prancis, di mana sertifikat medis untuk berpartisipasi adalah wajib.
Namun dalam 20 tahun pertumbuhannya sangat mencengangkan karena lebih dari enam juta orang telah ambil bagian, dengan lebih dari 100 juta orang yang berhasil menyelesaikannya, belum lagi 900.000 relawan yang mengorganisasikan acara.
Event Parkrun sempat berhenti selama Covid dan sekarang telah merambah ke event kegiatan bagi anak-anak sejauh dua kilometer pada Minggu pagi dan bahkan ke-25 penjara yang ada di Inggris. Event Parkrun Natal merupakan salah satu acara lari terbesar sepanjang tahun dan kerap kali memperlihatkan para pelari mengenakan kostum.
"Banyak orang merasa kesepian pada Hari Natal dan ini adalah kesempatan bagi orang-orang yang kesepian untuk berkumpul dan bertemu," kata Sinton-Hewitt. "Yang menarik sekarang ini justru ada keluarga yang ikut Parkrun dulu sebelum mereka membuka hadiah Natal," ungkap dia. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
Berita Terkini
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh
- Banjir Kabupaten Bandung
- Memalukan Tawuran Antarwarga di Jaktim Ini, Polisi Tangkap 18 Orang Pelaku
- Yang Mau Jalan-jalan Simak Prakiraan BMKG Ini, Jakarta Diprediksi Hujan Ringan Pada Sabtu Sore