Sabtu, 15 Mar 2025, 10:55 WIB

Pariwisata Pedesaan Berpotensi Dongkrak Ekonomi Lokal, Pengelolaan Berkelanjutan Jadi Kunci

Foto: Pexels

YOGYA - Pariwisata pedesaan (rural tourism) memiliki potensi besar dalam mendorong pembangunan ekonomi lokal dengan memanfaatkan kekayaan alam dan budaya masyarakat setempat. Namun, kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Indonesia yang mencapai 4,2% pada 2022 masih didominasi oleh daerah perkotaan. Padahal, pengembangan desa wisata secara berkelanjutan dapat memberdayakan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, penguatan UMKM lokal, serta pelestarian budaya dan keanekaragaman hayati.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin, dalam Ramadan Public Lecture di Masjid Kampus UGM, Rabu (12/3). Dalam ceramah bertajuk “Rural Tourism: Memfungsikan Pariwisata sebagai Katalisator Pembangunan Ekonomi Lokal”, Agustin menekankan bahwa desa memiliki potensi luar biasa, mulai dari keindahan lanskap, keanekaragaman hayati, hingga atraksi budaya yang dapat menjadi daya tarik ekowisata.

Menurutnya, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lokal harus dilakukan secara berkelanjutan, termasuk menerapkan prinsip ekowisata untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, penguatan ekonomi lokal juga menjadi faktor kunci, seperti dengan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta meningkatkan kualitas layanan wisata. Ia menekankan pentingnya pelatihan bagi pelaku wisata agar standar pelayanan dan keramahan wisata dapat terus ditingkatkan.

Dalam strategi pengembangan pariwisata pedesaan berkelanjutan, Agustin menyoroti beberapa langkah utama. Pertama, penguatan kapasitas masyarakat lokal dengan pelatihan keterampilan di bidang hospitality, pemanduan wisata, dan kuliner. Kedua, pengelolaan wisata berbasis masyarakat melalui kelompok sadar wisata (Pokdarwis) agar destinasi dapat dikelola secara kolektif. Ketiga, pengadaan festival dan event budaya, seperti festival seni, tari, atau kuliner khas daerah, guna menarik lebih banyak wisatawan. Terakhir, optimalisasi promosi desa wisata melalui media digital dan platform sosial agar lebih dikenal secara luas.

Agustin mencontohkan Desa Wisata Karangrejo di Kabupaten Magelang sebagai bukti bagaimana pariwisata pedesaan dapat mengubah struktur ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat daya saing desa di tingkat nasional maupun internasional. Di sana, pemerintah dan masyarakat berkolaborasi dalam kebijakan dan inovasi yang mendukung pertumbuhan rural tourism secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan di wilayah pedesaan, seperti adat dan tradisi lokal, tarian tradisional, kerajinan tangan, kuliner khas, serta situs sejarah yang menjadi daya tarik wisatawan. Selain itu, kearifan lokal dalam praktik pertanian dan perikanan tradisional juga dapat dikembangkan sebagai wisata edukatif. Namun, ia menegaskan bahwa pemandu wisata yang berasal dari masyarakat lokal sangat penting karena mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang daerahnya, sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih autentik bagi wisatawan.

Dengan strategi yang tepat, pariwisata pedesaan tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian budaya, lingkungan, dan penguatan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Redaktur: Eko S

Penulis: Eko S

Tag Terkait:

Bagikan: