Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Para Santri NU Diajak Perkuat Wujudkan Komitmen Kebangsaan

Foto : ANTARA/Humas Pemprov Jatim.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak umat Nahdlatul Ulama (NU) turut serta mewujudkan komitmen kebangsaan, meneguhkan persatuan. Hal itu dapat diwujudkan melalui peran para santri di seluruh penjuru Tanah Air.

"Dulu komitmen kebangsaan diwujudkan dengan angkat senjata, namun cara itu belum relevan di masa sekarang. Sebab, bentuk penjajahan sudah berwujud pada digitalisasi, ekonomi, serta upaya merusak idealisme," kata Khofifah, dalam rangka menyambut Harlah ke-95 NU, di Surabaya, Minggu (31/1).

Menurut Khofifah, cara untuk memerangi penjajahan sekarang adalah menjaga integritas, menguatkan keilmuan, serta meneguhkan persatuan dan kesatuan. Hal ini diwujudkan melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.

Terlebih karena NU memiliki ribuan santri, yang menurutnya pengembangan SDM santri sangat penting agar bisa menjadi pionir bangkit mengaplikasikan komitmen kebangsaan, mewujudkan motivasi NU dan membangun nasionalisme.

"Santri akan menjadi pemimpin masa depan. Bisa jadi, seorang santri kelak akan menjadi kiai. Dia menjadi panutan santrinya. Integritas dan idealisme menjadi modal santri tersebut. Mereka bisa menguatkan komitmen kebangsaan di lingkungan santrinya," tuturnya.

Menjadi Panutan

Selain itu, santri yang terjun di masyarakat juga bisa menjadi panutan, sebab perilaku santri yang didasari integritas itu akan menumbuhkan empati dari masyarakat. "Komitmen kebangsaan bisa diwujudkan pada implementasi kehidupan sosial," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Sementara itu, di usia 95 tahun bagi NU dan perjalanan sejarah perjuangan di Indonesia, telah membuktikan kematangan NU dari segi organisasi, ideologi, serta peran organisasi dalam membina masyarakat.

"Selamat Hari Lahir ke-95 NU, mari meneguhkan khidmah NU, menyebarkan aswaja, meneguhkan komitmen kebangsaan," tutur Khofifah.

Secara terpisah, Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan peringatan HUT ke-95 NU kali ini adalah momentum perkuat kolaborasi santri dan nasionalis agar bisa melewati pandemi Covid-19.

"Kami dari PDIP Surabaya turut berbahagia dengan momentum hari lahir NU. Semoga NU terus berjaya, diridhai Tuhan Yang Maha Kuasa dalam khidmahnya menyebarkan Islam ahlussunnah wal jamaah dan meneguhkan komitmen kebangsaan," ujar Adi.

Adi mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang telah berdampak pada berbagai sektor kehidupan rakyat, dibutuhkan kerja gotong royong antara berbagai elemen bangsa, termasuk dari kalangan santri dan nasionalis.

Dalam berbagai lintasan sejarah, lanjut dia, berkali-kali tantangan zaman berhasil dilewati republik ini karena bersatu padunya santri dan nasionalis. Demikian pula agar bisa melewati pandemi dengan baik, gotong royong kaum santri dan nasionalis adalah keharusan.

"Santri dan nasionalis, nasionalis dan santri, adalah dua fondasi yang mengokohkan bangsa kita," kata Adi.n SB/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top