Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Para Pendukung Reparasi Mengkritik Permintaan Maaf Belanda Atas Perbudakan Tidaklah Cukup

Foto : istimewa

Penonton bereaksi setelah Raja Belanda Willem-Alexander meminta maaf atas peran keluarga kerajaan dalam perbudakan dan meminta maaf pada acara peringatan hari jadi penghapusan perbudakan oleh Belanda, di Amsterdam, Belanda, pada 1 Juli 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

AMSTERDAM - Ketika Belanda memperingati 161 tahun penghapusan perbudakan pada hari Senin (1/6), para aktivis mempertanyakan ketulusan permintaan maaf pemerintah Belanda baru-baru ini mengingat mereka belum membahas masalah reparasi yang rumit secara politik.

Pada bulan Desember 2022, Perdana Menteri saat itu, Mark Rutte, mengakui Belanda memikul tanggung jawab atas perbudakan transatlantik dan mengambil keuntungan darinya, serta meminta maaf.

Dikutip dariThe Straits Times, Raja Belanda Willem-Alexander juga meminta maaf Juli lalu atas keterlibatan negaranya dan dampaknya yang masih terasa hingga saat ini.

Namun pemerintah telah mengesampingkan reparasi, dan malah menyiapkan dana 200 juta euro untuk mempromosikan inisiatif sosial di Belanda, Karibia Belanda, dan Suriname.

Pemerintah Belanda mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa dana tersebut akan bermanfaat bagi keturunan budak dan kelompok lain, dengan tujuan melawan "dampak berbahaya dari masa lalu di masa kini".
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top