Para Menteri Bahas Dukungan untuk Penangkapan Putin
DOMINIC RAAB Wakil Perdana Menteri Inggris - Inggris, bersama komunitas internasional, akan terus memberikan dana, orang, dan keahlian kepada Mahkamah Pidana Internasional untuk memastikan keadilan ditegakkan.
Foto: ISTIMEWALONDON - Para menteri kehakiman dari lebih dari 40 negara bertemu di London, pada Senin (20/3), membahas pemgumpulan dukungan internasional untuk Pengadilan Kriminal Internasional (the International Criminal Court/ICC) dalam kasus dugaan kejahatan perang dalam konflik Ukraina.
Dikutip dari The Straits Times, pertemuan tersebut dilakukan setelah ICC, yang berbasis di Den Haag, mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Russia, Vladimir Putin, dan Komisioner Russia untuk Hak-hak Anak, Maria Lvova- Belova, Jumat lalu atas "deportasi ilegal" anak-anak Ukraina, menyusul invasi Russia ke Ukraina. pada Februari 2022.
"Kami berkumpul di London hari ini dengan satu tujuan, untuk meminta pertanggungjawaban penjahat perang atas kekejaman yang dilakukan di Ukraina selama invasi yang tidak adil, tidak beralasan, dan melanggar hukum ini," kata Wakil Perdana Menteri Inggris, Dominic Raab, dalam sebuah pernyataan.
"Inggris, bersama komunitas internasional, akan terus memberikan dana, orang, dan keahlian kepada Mahkamah Pidana Internasional untuk memastikan keadilan ditegakkan," tambahnya.
Pada bulan Desember, jaksa ICC, Karim Khan, yang akan hadir di konferensi London, meminta masyarakat internasional untuk meningkatkan dukungannya terhadap pengadilan, yang membutuhkan sumber daya keuangan dan teknis untuk melakukan penyelidikannya.
London telah mengumumkan pendanaan tambahan hampir 400 ribu poundsterling untuk mendanai dukungan psikologis bagi saksi dan korban kejahatan atau untuk mendukung pakar Inggris di ICC.
Pelaku Kejahatan
Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda, Dilan Yesilgoz-Zegerius, mengatakan masyarakat internasional harus bertanggung jawab untuk memastikan para pelaku kejahatan yang dilakukan selama perang di Ukraina diadili.
"Bersama-sama kita harus menegakkan kebenaran, mencapai keadilan dan memastikan keamanan. Orang-orang Ukraina telah menunjukkan lebih dari sekali bahwa mereka akan menentukan masa depan mereka," katanya dalam pernyataan tersebut.
"Mereka mungkin marah dan frustrasi, tapi tidak pernah kalah. Mereka layak mendapat dukungan kita dalam mencari keadilan," ujarnya.
Pada tahun 2022, Belanda mengirimkan dua tim investigasi forensik di bawah bendera ICC untuk mengumpulkan bukti yang akan digunakan dalam penyelidikan atas kejahatan yang dilakukan di Ukraina sejak dimulainya invasi Russia.
ICC memiliki lebih dari 900 staf dengan anggaran sebesar 169 juta euro untuk tahun 2023. Pada Juli 2022, ICC meminta 175 juta euro untuk tahun 2023.
Ke-123 negara anggota ICC berbagi tanggung jawab untuk memastikan keuangan pengadilan. Ini juga menerima kontribusi sukarela dari organisasi internasional, individu dan perusahaan.
Konferensi di London diselenggarakan bersama oleh Inggris dan Belanda. Antara 40 dan 50 delegasi dari berbagai negara akan hadir.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Russia, Dmitry Medvedev pada Senin mengancam ICC dengan penembakan rudal hipersonik Russia setelah lembaga tersebut mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Vladimir Putin.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Menko Zulkifli Tegaskan Impor Singkong dan Tapioka Akan Dibatasi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 4 Peneliti Korsel Temukan Fenomena Mekanika Kuantum
- 5 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
Berita Terkini
- Transformasi Digital dan Kinerja Keuangan BNI Dapat Apresiasi DPR
- Trump Tegaskan Tarif Impor untuk Kanada, Tiongkok, dan Meksiko Bukan Alat Negosiasi
- Tiga teori Mengapa 'Keajaiban Ekonomi' Tiongkok Menemui Jalan Buntu
- Laporan: Tiongkok terus Mensubsidi Ekspor Fentanil
- Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor untuk Kanada, Tiongkok, dan Meksiko