Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilihan Wagub

Pansus Tepis Rumor Politik Uang

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Anggota Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Gembong Warsono, meminta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak menimbulkan kegaduhan dengan membuat isu adanya politik uang dalam pemilihan wagub DKI. Ia merasa heran mengapa PSI bisa tahu mengenai isu politik uang, sementara dirinya yang anggota pansus tidak mengetahui.

"Saya yang sudah di dalam saja enggak tahu, kok dia yang di luar tahu. Jadi, jangan menduga-duga. Kalau memang belum betul-betul akurat informasinya, saya kira jangan dilempar ke publik sehingga menimbulkan kegaduhan, janganlah," ucap Gembong saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (15/7).

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta ini menyebut, hingga saat ini pansus belum mendapatkan informasi tentang politik uang.

Gembong menilai, Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Rian Ernest, tidak adil karena berani melempar informasi ke publik, namun tanpa bukti yang akurat. "Ernest ini enggak fair juga melempar (informasi), tapi enggak berani mengumumkan (bukti). Kalau bisa, ya dia sebutin dong," ujarnya.

Sebelumnya, DPW PSI DKI Jakarta menduga adanya praktik transaksi atau politik uang dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Rian mengatakan pihaknya menduga ada politik uang dalam pemilik wagub tersebut lantaran diberitahu oleh dua elite politik DKI Jakarta. "Saya sudah mendengar dari dua elite politik di kesempatan yang berbeda.

Ia menyebut transaksi uang tersebut ada agar para anggota DPRD mau datang dan memenuhi kuorum pemilihan Cawagub DKI Jakarta.

Rapimgab Ditunda

Rapat pimpinan gabungan (rapimgab) tata tertib pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta ditunda. Alasannya, pimpinan kelengkapan Dewan banyak yang tidak hadir. Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan. Sementara itu, Ketua DPRD, Prasetio Edi Marsudi, dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta lainnya tidak menghadiri rapat."Pimpinan (DPRD) lima harusnya, ada cuma saya. Fraksi 9 hanya 5 ketua yang datang. Komisi hadir 1, ini tidak kuorum. Ini diundur secepat mungkin untuk rapimgab," ujar Ferrial saat rapat rapimgab di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (15/7).

Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Achmad Yani meminta kepada anggota dewan pimpinan untuk tegas dan memberikan kepastian. Hal ini agar tidak ada pandangan negatif di masyarakat karena agenda pemilihan terus diundur.

"Publik dan media memandang kita. Harus ada keseriusan dari seluruh pimpinan untuk hadir. Agar jelas dan tegas. Bahwa kita serius memikirkan Kota Jakarta," katanya

Yani berharap rapat paripurna pemilihan tidak molor dari jadwal tanggal 22 Juli. Jika kembali molor, akan timbul pertanyaan dari masyarakat. pin/P-6

Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top