Panel Jepang: Kemungkinan “Gempa Besar” Naik Hingga 82%
Sebuah rumah di Suzu, Prefektur Ishikawa, ambruk usai terjadinya gempa kuat pada Hari Tahun Baru 2024 lalu. Pada Rabu (15/1), sebuah panel menyatakan bahwa bahwa kemungkinan terjadinya gempa besar di Jepang dalam 30 tahun ke depan sedikit meningkat
Foto: AFP/Yuichi YAMAZAKITOKYO - Kemungkinan terjadinya "gempa besar" di Jepang dalam 30 tahun ke depan sedikit meningkat dengan peluang terjadinya sebesar 75-82 persen, menurut panel pemerintah pada Kamis (16/1).
“Gempa bumi seperti itu berpotensi memiliki kekuatan 8 hingga 9 skala Richter yang dahsyat, memicu tsunami besar, menewaskan beberapa ratus ribu orang dan menyebabkan kerugian miliaran dollar,” kata para ahli.
Komite Penelitian Gempa Bumi mengatakan pihaknya telah meningkatkan estimasi probabilitasnya menjadi antara 75 dan 82 persen dari antara 74 dan 81 persen sebelumnya.
- Baca Juga: PM Thailand Hampir Jadi Korban Penipuan AI Lewat Telepon
- Baca Juga: Thailand Longgarkan Aturan Visa
Gempa besar ini menyangkut apa yang dikenal sebagai gempa megathrust subduksi di sepanjang Palung Nankai, jurang bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang sejajar dengan pantai Pasifik Jepang.
Selama 1.400 tahun terakhir, gempa besar di Palung Nankai tercatat telah terjadi setiap 100 hingga 200 tahun dan yang terakhir terjadi pada tahun 1946, menurut Markas Besar Promosi Penelitian Gempa Bumi pemerintah.
Jika gempa besar ini terjadi, maka menurut perkiraan pemerintah pada tahun 2012, pulau-pulau kecil di lepas pantai utama dapat dilanda tsunami setinggi lebih dari 30 meter. Daerah padat penduduk di pulau utama Honshu dan Shikoku dapat dilanda gelombang besar dalam beberapa menit.
Pada tahun 1707, semua bagian Palung Nankai pecah sekaligus, mengakibatkan gempa bumi yang hingga kini masih menjadi gempa bumi terkuat kedua yang pernah tercatat di Jepang. Gempa itu, yang juga memicu letusan terakhir Gunung Fuji, diikuti oleh dua megathrust Nankai yang dahsyat pada tahun 1854, kemudian dua kali pada tahun 1944 dan 1946. SB/AFP/I-1