Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Covid

Pandemi Sebabkan Jutaan Orang di Filipina Jatuh Miskin

Foto : AFP/JAY DIRECTO

Karl Kendrick Chua, Menteri Perencanaan Ekonomi Filipina

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Hampir empat juta orang di Filipina menjadi miskin pada paruh pertama tahun ini karena tindakan penguncian (lockdown) akibat pandemi yang mengurangi lapangan pekerjaan dan mengurangi permintaan domestik. Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat ekonomi pemerintah Filipina pada Jumat (17/12)

Menurut keterangan pejabat itu, tingkat kemiskinan di Filipina naik menjadi 23,7 persen pada paruh pertama tahun ini dari 21,1 persen pada periode yang sama pada 2018. Peningkatan ini berarti ada tambahan lebih dari 3,9 juta l orang Filipina hidup yang dalam kemiskinan.

"Pandemi Covid-19 menghentikan sementara kemajuan kami. Pada 2020, pendapatan dan pekerjaan masyarakat dipengaruhi secara signifikan oleh karantina yang ketat," kata Menteri Perencanaan Ekonomi, Karl Kendrick Chua, dalam jumpa pers merujuk pada tindakan penguncian.

Ambang kemiskinan Filipina untuk keluarga beranggotakan lima orang per bulan dalam enam bulan pertama tahun 2021 diperkirakan mencapai 12.082 peso (242 dollar AS).

Ekonomi Filipina, salah satu yang tumbuh paling cepat di Asia sebelum virus korona menyerang, mengalami kontraksi dengan rekor 9,6 persen tahun lalu, karena penguncian yang disebabkan pandemi telah menutup bisnis dan menghambat konsumsi rumah tangga yang jadi pendorong utama pertumbuhan.

Target Pemerintah

Dengan 2,84 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 50.000 kematian, Filipina menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak di Asia. Tetapi saat ini kasus-kasus baru telah mencapai puncaknya dan tingkat vaksinasi telah meningkat, sehingga memungkinkan pembatasan dilonggarkan.

Kini lebih banyak bisnis telah dibuka kembali dan lebih banyak orang kembali bekerja, dengan pengangguran turun menjadi 7,4 persen pada Oktober dari 8,9 persen pada September, dan pertumbuhan meningkat lebih cepat dari perkiraan 7,1 persen pada kuartal ketiga.

"Dengan pertumbuhan yang lebih kuat pada paruh kedua 2021 seiring dengan semakin melonggarkan pembatasan dan meningkatkan tingkat vaksinasi, kami dapat memperkirakan bisa menekan angka kemiskinan," kata Chua.

Sedangkan pakar Statistik Nasional, Claire Dennis Mapa, mengatakan dalam konferensi pers bahwa ini adalah pertama kalinya sejak 2012 tingkat kemiskinan semester pertama meningkat.

Berdasarkan wilayah, Ibu Kota Manila memiliki tingkat kemiskinan terendah di negara itu sebesar 7,8 persen dalam dua kuartal pertama pada 2021, meskipun lebih buruk dari 6,6 persen yang tercatat pada paruh pertama pada 2018.

Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao mengalami penurunan terburuk pada tingkat 45,8 persen, tetapi ini lebih rendah dari 63,2 persen yang terdaftar pada periode yang sama pada 2018.

Berdasarkan rencana jangka menengah, pemerintah menargetkan untuk memangkas tingkat kemiskinan menjadi 14 persen pada 2022. ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top