Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyakit Menular

Pandemi Rugikan Pendidikan yang Hampir Tak Teratasi

Foto : DANIEL LEAL / AFP

SEBABKAN KERUGIAN I Papan peringatan memakai masker dan keselamatan pandemi Covid-19 di gerbang sekolah dasar di London, beberapa waktu lalu. UNICEF mengungkapkan penutupan sekolah karena Covid-19 sebabkan kerugian yang “hampir tidak dapat diatasi” dalam pendidikan.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK -United Nations International Children's Emergency Fund/UNICEF (Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa), pada Senin (24/1), mengungkapkan penutupan sekolah karena pandemi Covid-19 telah menyebabkan kerugian yang "hampir tidak dapat diatasi" dalam pendidikan di kalangan anak-anak di seluruh dunia.

"Lebih dari 616 juta siswa masih terkena dampak penutupan sekolah penuh atau sebagian," kata Badan Anak-anak PBB itu.

"Di banyak negara, selain merampas kesempatan jutaan anak untuk memperoleh pendidikan dasar, gangguan ini telah mempengaruhi kesehatan mental siswa, menempatkan mereka pada risiko pelecehan yang lebih besar dan mencegah banyak dari mereka untuk memiliki akses ke sumber nutrisi yang teratur," tambah UNICEF.

"Cukup sederhana, kami melihat skala kehilangan sekolah anak-anak yang hampir tidak dapat diatasi," kata Kepala Pendidikan UNICEF, Robert Jenkins.

"Dan membuka kembali sekolah saja tidak cukup," tambahnya, seraya menyerukan "dukungan intensif untuk memulihkan pendidikan yang hilang".

Tak Dapat Membaca

UNICEF melaporkan bahwa "kehilangan pembelajaran akibat penutupan sekolah telah menyebabkan hingga 70 persen anak berusia 10 tahun tidak dapat membaca atau memahami teks sederhana, naik dari 53 persen sebelum pandemi" di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah.

Menurut perkiraan badan PBB itu, di Ethiopia saja, anak-anak hanya belajar "antara 30 hingga 40 persen matematika yang akan mereka pelajari jika itu adalah tahun ajaran normal" di sekolah dasar.

UNICEF mengatakan itu juga dialami negara-negara kaya. AS telah kehilangan pembelajaran di beberapa negara bagian, termasuk Texas, California, dan Maryland.

Putus sekolah juga menjadi masalah di Afrika Selatan, antara 400.000 dan 500.000 siswa "dilaporkan putus sekolah sama sekali antara Maret 2020 dan Juli 2021".

Akhirnya, selain meningkatnya tingkat kecemasan dan depresi di antara anak-anak dan remaja yang terkait dengan pandemi, penutupan sekolah juga berarti lebih dari 370 juta anak di seluruh dunia tidak mendapatkan makanan sekolah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top