Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Survei BPS

Pandemi Picu Pertambahan Penduduk Miskin

Foto : ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Ilustrasi – Pemulung memilah barang di samping rel, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pertambahan penduduk miskin di DKI Jakarta dalam setahun terakhir disebabkan adanya pandemi Covid-19.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Buyung Airlangga di Jakarta, Selasa (16/2) menjelaskan hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) penduduk miskin pada September 2020 sebesar 4,69 persen atau sebanyak 496.840 jiwa.
Angka itu kata Buyung, naik 15.980 jiwa dibandingkan Maret 2020 yang tercatat sebanyak 480.860 jiwa. Sementara bila dibandingkan pada September 2019, penduduk miskin di Jakarta sebesar 3,42 persen atau 362 ribu jiwa.
Selama enam bulan terakhir sejak Maret 2020, dari 15.980 jiwa orang miskin, terdapat penduduk sangat miskin sebanyak 184.700 jiwa. Angka itu naik 76.500 jiwa bila dibandingkan Maret 2020 sebanyak 108.200 jiwa.
"Kenaikan penduduk miskin di 34 provinsi di Indonesia, tetapi pertambahan terendah terjadi di Jakarta," kata Buyung.
Bertambahnya penduduk miskin, disebabkan sejumlah faktor diantaranya kondisi ketersediaan lapangan kerja kian memburuk. Selama rentang Februari 2020 (sebelum pandemi) sampai dengan Agustus 2020, rata-rata pendapatan merosot dari 4,2 juta rupiah per bulan menjadi 3,7 juta rupiah per bulan.
Sementara, rata-rata jam kerja turun dari 48 jam per minggu menjadi 43 jam per minggu. Hingga Agustus 2020, kesempatan kerja yang tersedia di DKI Jakarta belum mampu menyerap mereka yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
Penduduk miskin di Jakarta adalah mereka yang rentan dan berada dalam kategori rumah tangga dengan Kepala Rumah Tangga (KRT) berusia tidak produktif atau di luar 15-64 tahun. Selain itu, rata-rata jumlah anggota rumah tangga yang banyak dan tingkat pendidikan rendah.
Buyung mengatakan, persentase penduduk miskin di Jakarta bertambah 0,16 persen yakni dari 4,53 persen per Maret 2020 menjadi 4,69 persen (496.840 jiwa) per September 2020. "Ada kenaikan 0,16 persen, namun kenaikan ini relatif masih kecil," kata Buyung.
Buyung menjelaskan hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) menyebutkan penduduk miskin itu tersebar di Jakarta Selatan sebanyak 78.210 jiwa, Jakarta Timur sebanyak 122.930 jiwa, Jakarta Pusat sebanyak 41.920 jiwa, Jakarta Barat sebanyak 110.940 jiwa, Jakarta Utara sebanyak 123.650 jiwa dan Kepulauan Seribu sebanyak 3.630 jiwa. Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top