Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Calvin Jeremy

Pandemi Bukan Penghalang untuk Berkarya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di tengah ketidakpastian ini Calvin Jeremy memberikan semangatnya kepada para anak muda agar bisa tetap meningkatkan produktivitas. Penyanyi ini menceritakan perjalanannya dikala pandemi kepada Koran Jakarta di program Diskusik, Selasa (3/8). Industri hiburan sangatlah terdampak oleh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat demi menghambat laju penyebaran virus korona.
Pria kelahiran 1991 ini, menceritakan betapa terdampaknya dunia entertainment yang tidak bisa produksi dengan banyak orang. Dia tidak serta merta larut dalam ketidakpastian, tapi terus berkarya dengan segala cara.
"Sebenarnya yang paling terdampak entertainment. Tetapi kesulitan justru memacu kita dalam berinovasi," ucapnya. Dalam keterbatasan, Calvin membuat konten-konten music seperti reaksi video klip. "Coba bikin-bikin konten yang berisikan musik karena memang aku suka. Awalnya iseng, eh kok banyak yang nonton. Jadi terus produktif deh," lanjutnya.
Pada perjalanan karir, Calvin sempat berhenti di dunia musik selama dua tahun. Saat tmpil lagi, dia hadir sebagai pencipta lagu dan produser. "Menjadi produser tidak dalam kondisi pandemi saja banyak tantangan," katanya.
"Saat pandemi, rintangan makin berlipat, tapi aku bisa lewatin dengan cukup mulus" ucapnya.
Kehadirannya kembali ke dunia tarik suara, didorong usai bermain tantangan (challenge) dengan temannya bernama Amanda Caesa, yang dilanjut curahan hati (curhat). Ternyata dari tantangan tersebut akhirnya melahirkan lagu Why Can't We yang dinyanyikan bareng Amanda Caesa.
"Awalnya, itu dari challenge yang lanjut ke sesi curhat. Eh .. akhirnya jadi lagu. Yaudah deh sekalian aja bikin video klipnya," cerita Calvin Jeremy.
Lagu Why Can't We untuk segmentasi anak muda yang mengalami masalah percintaan. Pria berumur 30 tahun ini terakhir merilis album tahun 2018. Lalu berhenti bermain musik karena melanjutkan program master di Filipina.
Ada kisah menarik setelah memutuskan untuk melanjut studi pascasarjana. Dia malah ditawari temannya, Nikita Willy, untuk beradu akting. "Niatnya mau istirahat di music karena ingin fokus studi, Nikita telepon ngajakin main film Terlalu Tampan. Ya aku belum pernah memiliki tantangan ini, aku cobalah," paparnya
Sebagai pemain pendatang baru, dia dinilai cukup berkualitas, terbukti memperoleh penghargaan pada Piala Maya 2020. Setelah itu, banyak tawaran yang mengajak dirinya untuk bermain film. Salah satunya, KKN Desa Penari.
"Dalam dunia perfilman aku dapat penghargaan aktor pendatang baru dalam penganugerahan Piala Maya 2020. Lalu tawaran bermain film datang terus. Yang terdekat akan tayang adalah KKN Desa Penari. Jadi, dalam keseriusan, aku memang optimalkan banget kesempatan ini," ucapnya.
Dalam perbedaan antara dunia musik dan film, dirinya mengatakan memiliki tantangan yang berbeda. Keduanya tidak bisa disamakan dan salah satu dianggap remeh, sehingga pembelajaran terus ada agar bisa mencapai titik keberhasilan.
"Menurutku, dunia seni punya rintangan masing-masing. Tidak bisa dikatakan film lebih oke atau musik lebih oke. Keduanya punya plus minus sendiri," paparnya.
Calvin Jeremy menjelaskan, pandemi ini seharusnya membawa kita untuk merefleksikan diri dan langsung berkarya, bukan malah memaki "takdir" yang entah sampai kapan selesainya. Dia berpesan kepada kaum milenial agar tetap produktif berkarya. Jangan menyerah, sehingga dapat dipastikan ada jalan keluar dari masa sulit ini. zah/G-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top