Pakistan Batasi Aktivitas Warganya Akibat Polusi Udara
Polusi Udara l Seorang pengendara sepeda melintasi jalanan yang diselimuti kabut asap polusi tebal di Kota Lahore, Pakistan, pada Senin (11/11). Pemerintah Pakistan menyalahkan polusi udara beracun sebagai kiriman dari India.
Foto: AFP/Arif ALILAHORE – Pemerintah Provinsi Punjab di Pakistan pada Senin (11/11) melarang sebagian besar kegiatan di luar ruangan dan memerintahkan toko-toko, pasar dan mal di beberapa daerah untuk tutup lebih awal untuk mengekang penyakit yang disebabkan oleh polusi udara yang intens.
Provinsi tersebut juga telah menutup lembaga pendidikan dan tempat umum seperti taman dan kebun binatang hingga 17 November di beberapa tempat termasuk Lahore, kota paling tercemar di dunia dalam hal kualitas udara, menurut peringkat langsung grup Swiss IQAir.
“Distrik Lahore, Multan, Faisalabad dan Gujranwala, telah mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam jumlah pasien yang menderita penyakit pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, serta penyakit mata merah,” kata Pemprov Punjab dalam sebuah perintah yang dikeluarkan pada Minggu (10/11) malam.
- Baca Juga: AS: Moskwa Gunakan Misil Eksperimen
- Baca Juga: PBB: 40 Persen Pengungsi di Myanmar Adalah Anak-anak
Kualitas udara di Lahore pada Senin dilaporkan tetap pada kondisi berbahaya dengan skor indeks lebih dari 600, menurut IQAir. UNICEF pada Senin juga menyerukan upaya yang lebih besar untuk mengurangi polusi dan melindungi kesehatan anak-anak di Punjab, dengan mengatakan bahwa lebih dari 11 juta anak di bawah usia lima tahun berada dalam bahaya karena mereka menghirup udara beracun.
Beberapa bagian Asia selatan diselimuti kabut beracun setiap musim dingin karena udara dingin memerangkap debu, emisi, dan asap dari kebakaran pertanian.
Punjab menyalahkan polusi udara beracun yang terjadi tahun ini merupakan kiriman dari India, dan telah mengatakan akan menyampaikan masalah ini ke negara tetangga melalui kementerian luar negerinya. SB/ST/I-1
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Trump Pilih Manajer Dana Lindung Nilai Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS
- KPU RI Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Sekitar 82 Persen
- Program Bumi Berdaya Pacu Daya Saing SDM
- Sampah Hasil Pendakian di Gunung Rinjani Capai 31 Ton
- COP29 Diperpanjang, Negara Miskin Tolak Tawaran 250 Miliar Dollar AS