PM Trudeau Terancam Kehilangan Kekuasaan
PM Kanada, Justin Trudeau
Foto: AFP/DAVE CHANOTTAWA - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, terancam kehilangan kekuasaan pada awal tahun depan, setelah sekutu utamanya pada Jumat (20/12) mengungkapkan rencana untuk menggulingkan pemerintahan minoritas Liberal dan mendorong digelarnya pemilihan umum.
Ancaman ini terjadi setelah pemimpin Partai Demokrat Baru (New Democrat Party/NDP) yaitu Jagmeet Singh, yang selama ini membantu mempertahankan jabatan Trudeau, menyatakan akan mengajukan mosi tidak percaya secara resmi setelah majelis terpilih DPR kembali dari liburan musim dingin pada 27 Januari.
Jika semua partai oposisi mendukung mosi tersebut, Trudeau akan kehilangan jabatannya setelah lebih dari sembilan tahun menjabat sebagai perdana menteri, dan pemilu pun akan digelar.
Serangkaian jajak pendapat dalam 18 bulan terakhir menunjukkan Partai Liberal akan kalah telak dari oposisi resmi, Partai Konservatif sayap kanan. Pasalnya, Partai Liberal saat ini menghadapi para pemilih yang sudah kesal dan geram dengan harga-harga kebutuhan yang melambung dan krisis perumahan.
Partai Demokrat Baru, yang juga berusaha menarik dukungan pemilih kiri-tengah seperti Partai Liberal, mengeluhkan kebijakan Trudeau yang sangat bergantung pada bisnis besar.
"Tidak peduli siapa yang memimpin Partai Liberal, waktu pemerintahan ini sudah habis. Kami akan mengajukan mosi tidak percaya yang jelas dalam sidang DPR berikutnya," kata Singh.
Sementara itu pemimpin partai oposisi terbesar, Bloc Quebecois, berkomitmen untuk mendukung mosi tersebut. Mereka memastikan tidak ada peluang bagi Trudeau untuk dapat mempertahankan jabatannya.
Partai Konservatif mengusulkan agar Gubernur Jenderal Mary Simon, yang mewakili Raja Charles sebagai kepala negara Kanada, segera memanggil kembali parlemen untuk mengeluarkan mosi tidak percaya sebelum tahun ini berakhir. Namun, para ahli konstitusi memperkirakan bahwa Simon akan menolak permintaan tersebut.
"Kita tidak bisa membiarkan kekacauan ini merusak pemerintahan kita. Yang jelas adalah Justin Trudeau tidak lagi mendapat kepercayaan dari parlemen," kata pemimpin kubu Konservatif, Pierre Poilievre.
Perombakan Kabinet
Tak lama setelah Singh mengeluarkan suratnya, Trudeau segera memimpin perombakan kabinet. Ia menghadapi tekanan yang dahsyat untuk mundur setelah Menteri Keuangan Chrystia Freeland juga mengundurkan diri secara mengejutkan pada pekan ini.
Hingga saat ini, sekitar 20 legislator Partai Liberal secara terbuka mendesak Trudeau untuk mengundurkan diri, tetapi kabinet tetap setia padanya.
Sementara itu langkah Singh merupakan risiko politik, karena jajak pendapat yang menunjukkan kekalahan telak bagi Partai Liberal juga membawa berita buruk bagi Partai Demokrat Baru.
Sebelum pengumuman Singh, seorang narasumber yang dekat dengan Trudeau mengungkapkan bahwa perdana menteri berencana mengambil liburan Natal untuk mempertimbangkan masa depannya dan diperkirakan tidak akan membuat pengumuman apapun sebelum Januari. ST/I-1
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal