Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Vaksin Masih Tetap Efektif Atasi Covid-19

Pakar: Varian Delta India Lebih Cepat Menular

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan varian Delta dari India sebagai salah satu varian virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 lebih cepat menular dibanding varian Alpha dari Inggris. "Penularannya (varian Delta) 10 kali lipat lebih cepat dari yang biasa," kata Yunis saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis (10/6).

Varian B.1.617 dari India mengalami mutasi ganda dibanding varian B.1.1.7 dari Inggris yang hanya mempunyai mutasi tunggal. Oleh karena itu, varian India memiliki bahaya penularan yang lebih cepat dibanding varian Inggris.

Mutasi ganda pada varian Delta virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tersebut menyebabkan adaptasi virus terhadap antibodi, dan tingkat keparahan penyakit lebih parah karena adaptasi itu.

"Sifatnya bisa beradaptasi dengan lingkungan, jika lingkungan berat dia (varian Delta) bisa beradaptasi," ujarnya.

Selain penularannya yang jauh lebih cepat, yang membuat virus Delta ini bahaya juga adalah keparahan penyakitnya lebih berat dan dari semua kalangan umur bisa terserang dengan cepat.

"Bahayanya varian India ini adalah penularannya cepat, severitasnya atau keparahannya juga cepat dan tidak memandang umur mau tua mau muda akan terserang lebih cepat," tutur Yunis.

Vaksin Tetap Efektif

Memang, kata dia, mutasi pada virus korona jenis baru penyebab Covid-19 menyebabkan efektivitas vaksin berkurang, namun vaksin yang digunakan saat ini masih tetap efektif melawan varian-varian yang ada sehingga vaksinasi Covid-19 itu membantu seseorang jika terinfeksi Covid-19 tidak sampai jatuh pada kesakitan yang sangat parah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah sedang mendalami potensi kemunculan varian baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di Kabupaten Kudus (Jawa Tengah) dan Bangkalan (Jawa Timur), yang mengalami lonjakan kasus usai pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2021.

"Terkait perkembangan varian pada daerah yang mengalami lonjakan, sampel dari daerah tersebut sudah diambil dan masih diteliti," kata Wiku dalam keterangan tertulisnya.

Menurut dia, kesimpulan sebab akibat varian Covid-19 terhadap peningkatan laju penularan kasus di dua daerah tersebut masih membutuhkan studi lebih mendalam. Ia menambahkan Kudus dan Bangkalan merupakan daerah yang sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 usai libur Lebaran.

Menurut Wiku, lonjakan kasus di Kudus merupakan dampak dari kegiatan wisata religi ziarah dan tradisi kupatan masyarakat setempat tujuh hari usai Lebaran. Sementara di Bangkalan, diakibatkan penularan klaster keluarga karena mudik Lebaran.

Untuk mengantisipasi hal ini, jajaran pemerintah pusat telah melakukan tindakan cepat dengan melakukan koordinasi dan bantuan.

"Bantuan tersebut diberikan untuk mempermudah daerah mengendalikan kasus yang sedang tinggi. Seperti mengkonversi tempat tidur untuk pelayanan kesehatan, maupun intensifikasi pelaksanaan pengetatan kembali protokol kesehatan," katanya.

Dalam mencapai kekebalan komunitas, kata dia, pada daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus, sejauh ini cakupan vaksinasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur berada di kisaran 19 persen dan terus ditingkatkan cakupannya.

"Namun secara nasional cakupan vaksinasi tenaga kesehatan sudah mencapai 94,97 persen. Perlu diingat, bahwa jika sudah divaksinasi secara penuh, protokol kesehatan harus dilaksanakan secara penuh," kata Wiku.

Selain itu, Wiku menegaskan pemerintah memastikan kelompok usia di atas 18 tahun akan mendapatkan vaksin Covid-19, demi mengupayakan cakupan vaksinasi sebesar 70 persen seluruh Indonesia dapat tercapai.

"Tentunya usia di atas 18 tahun adalah salah satu kelompok masyarakat yang menjadi target pemerintah dan pasti akan kita vaksinasi sesuai prioritas kelompok-kelompok itu," kata Wiku. n YK/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top