Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Pakar Ungkap Tak Perlu Batasi Aktivitas Masyarakat Asal Booster Terpenuhi

Foto : York.ca

Ilustrasi vaksinasi Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menilai tak perlu memberlakukan pembatasan terhadap kegiatan masyarakat dengan ketentuan cakupan vaksinasi Covid-19 termasuk dosis ketiga atau booster ditingkatkan.

Menurutnya, masyarakat harus dibiarkan untuk beraktivitas sepenuhnya untuk memulihkan perekonomian dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kegiatan masyarakat tidak usah dibatasi, silahkan beraktivitas. Masyarakat harus kembali bergerak, memulihkan ekonomi. Tapi, kita harus meningkatkan vaksinasi dan protokol kesehatan," ujar dia, pada Selasa (22/11), seperti dikutip dari Antara.

Pandu pun mendukung kebijakan vaksinasi dosis ketiga atau booster bagi masyarakat, mengingat efek positif vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh melawan Covid-19. Terutama bagi para lansia yang merupakan kelompok paling rentan terhadap infeksi Covid-19.

"Kebijakan booster harus didorong. Ternyata memberikan efek yang bagus sekali. Kenapa perlu booster? Supaya pertahanan tubuh kita bisa diandalkan," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Riset Inovasi Agro, Farmasi dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mewakili Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Leni Rosylin mencatat capaian vaksinasi harian saat ini telah menurun sejak 2021, yakni 51.000 per hari.

Apabila dilihat per provinsi, terdapat tiga provinsi dengan jumlah penerima dosis pertama di bawah 70 persen, 19 provinsi dengan dosis dua di bawah 70 persen dan 15 provinsi dengan capaian di bawah 30 persen untuk dosis ketiga.

"Untuk lansia, dosis satu ada tujuh provinsi di luar Jawa dan Bali di bawah 70 persen, sembilan provinsi di luar Jawa dan Bali di bawah 50 persen dan 10 provinsi di atas 30 persen," tutur Leni.

Atas dasar itu, untuk mencapai target 70 persen populasi, Leni menyampaikan pemberian dosis primer harus diberikan pada sekitar 17,5 juta sasaran lagi.

"Dengan laju sekarang kita butuh waktu sekitar satu tahun (untuk mencapai target 70 persen). Di sini kita perlu memperhatikan ketersediaan vaksin, SDM kesehatan serta orang yang divaksinasi," demikian kata dia.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top