Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pakar UI: Cuaca Ekstrem Pengaruhi Kelangsungan Hidup Fauna

Foto : ANTARA/Humas UI

Kepala Pengembangan dan Pelayanan Pusat Riset Perubahan Iklim UI / Research Center for Climate Change University of Indonesia (RCCC UI), Dr Nurul L Winarni

A   A   A   Pengaturan Font

Jika suhu terlalu panas, dapat mempengaruhi kondisi vital, seperti pencernaan, reproduksi, dan metabolisme serta kondisi ketersediaan air pada habitatnya yang mengalami kekeringan.

"Dengan semakin minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan, fauna seperti burung dan kupu-kupu juga diperkirakan dapat kehilangan habitatnya," kata dia.

Selain itu, cuaca ekstrem akan berdampak pada ketersediaan pakan satwa tersebut. Banyak hewan memanfaatkan tumbuhan yang tentunya turut terdampak akibat cuaca ekstrem dan menyebabkan kekeringan.

Tumbuhan memiliki peran penting sebagai sumber makanan bagi hewan. Produksi nektar dan buah dapat terpengaruh, termasuk juga pola musim berbunga dan berbuah dapat bergeser. Ini menyebabkan satwa harus dapat mencari alternatif sumber daya lain.

Menurut Dr Nurul, fauna yang berpotensi migrasi seperti burung yang melakukan perjalanan musiman dari habitatnya yang mengalami musim panas ke musim dingin maka akan melakukan migrasi ke daerah yang lebih hangat seperti iklim tropis. Jika musim dingin berakhir, kemudian akan kembali ke tempat habitat awal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top