Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Nasi Bebas Cemas

Padi Super Pulen dari Universitas Jenderal Soedirman

Foto : dok. Unsoed
A   A   A   Pengaturan Font

Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Jawa Tengah kembali menorehkan prestasi dalam menghasilkan inovasi teknologi yang prospektif bagi masyarakat dan industri. Padi kaya protein super pulen yang menghasilkan nasi bebas cemas.

Padi kaya protein super pulen yang dirakit oleh peneliti dan pemulia padi Fakultas Pertanian Unsoed ini masuk dalam "109 Inovasi Paling Prospektif-2017" versi Business Innovation Center (BIC), LIPI, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang seleksinya dilaksanakan pada Juni 2017.

Berbeda dengan padi pada umumnya yang hanya mengandung 7 - 8 persen protein pada bijinya, padi kaya protein super pulen yang diracik oleh Profesor Totok Agung Dwi Haryanto, Dyah Susanti, dan Agus Riyanto, di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi ini memiliki kandungan protein tinggi (9 - 13 persen).

Tingginya kandungan protein ini memberikan solusi bagi upayapeningkatan gizi masyarakat. Kebutuhan protein bagi penduduk dengan padi sebagai bahan pangan pokoknya, 40 persen-nya terpenuhi dari konsumsi nasi.

Dengan demikian, pemanfaatan padi protein tinggi akan sangat efektif dan efisien mendukung pemenuhan kebutuhan protein di daerah-daerah rawan kekurangan gizi.

Di sisi lain, padi ini juga potensial dikonsumsi oleh kelompok masyarakat yang menjalani diet karbohidrat, karena kandungan karbohidrat padi ini lebih rendah dibanding padipadi lainnya.

"Padi kaya protein super pulen Unsoed disebut juga sebagai Nasi Bebas Cemas karena prospektif mengantisipasi kecemasan kurang gizi, obesitas, dan risiko diabetes di masyarakat," ungkap Profesor Totok.

Keunikan lain padi protein tinggi Unsoed ini terletak pada ukuran beras yang kecil dan cenderung bulat, warna berasnya sangat unik, putih susu. Kandungan amilosanya yang sangat rendah (13,56 persen), menyebabkan nasinya bertekstur sangat pulen dan rasanya enak. Kualitas tanaknya setara beras Jepang/ Japonica. Tekstur dan kepulenan nasi padi protein tinggi Unsoed sangat sesuai untuk hidangan ala Jepang.

Padi istimewa ini diperoleh melalui persilangan antara Milky Rice (sebagai donor protein tinggi) dengan galur-galur padi yang memiliki kualitas fisik dan mutu tanak istimewa. Peningkatan kandungan protein pada padi-padi dengan kualitas tanak spesial melalui perbaikan struktur genetik ini disebut biofortifikasi.

Saat ini UNSOED telah memiliki galur-galur harapan padi protein tinggi dengan daya hasil dan kualitas hasil yang tinggi, dalam tahap akhir persiapan pelepasan varietas, yaitu galur P-CH//MR-GN95, UNSOED PK 7 dan UNSOED PK 15. UNSOED PK 7 dan UNSOED PK 15 telah mendapatkan HaKI berupa tanda pendaftaran Varietas Tanaman Hasil Pemuliaan dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian.

"Uji preferensi konsumen terhadap produk beras kaya protein super pulen ini telah membuktikan penerimaan dan apresiasi pasar yang positif, salah satu indikatornya dapat diterima pasar dengan harga setara beras-beras spesial seperti beras Jepang dan Basmati," tambah Profesor Totok.

Solusi Penetapan HET

Padi protein tinggi (padi kaya protein super pulen) ini memiliki daya hasil tinggi di berbagai lokasi dan dapat diproduksi sepanjang tahun. Daya hasil galur padi protein tinggi yang setara dengan Ciherang menjadikannya prospektif dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia.

Padi ini akan lebih mantap jika dibudidayakan secara organik, karena akan meningkatkan nilai ekonomis beras yang dihasilkan. Bagi petani dan industri, padi ini (padi kaya protein super pulen) dapat menjadi solusi dalam menyiasati penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras oleh pemerintah yang dipandang mempersempit peluang petani mendapatkan harga jual yang tinggi bagi beras berkualitas yang diproduksi.

Daya hasilnya yang tinggi dan kualitas hasilnya yang setara beras khusus juga memberikan peluang bagi pemerintah untuk mengurangi impor beras khusus yang selama ini masih diperoleh dari luar negeri. Dimensi peningkatan gizi masyarakat, peningkatan kesejahteraan petani dan pengurangan impor yang melekat pada inovasi teknologi padi protein tinggi super pulen ini merupakan sumbangsih nyata Unsoed untuk negeri.

"Jadi, padi kaya protein super pulen Unsoed tinggi ini hadir sebagai solusi siasati HET beras yang menyulitkan petani," terang Profesor Totok.

Lebih jauh Profesor Totok mengatakan pengembangan padi protein tinggi super pulen dapat menjadi salah satu alternatif mencegah impor beras kelas khusus.

"Keistimewaan padi ini adalah rasa nasinya yang super pulen dan kandungan protein tinggi, sampai 11 persen. Kandungan protein padi biasanya hanya 7 sampai 8 persen. Impor beras saat ini, hemat sayatidak perlu dilakukan dan tidak tepat waktu," tukasnya.

Di banyak tempat saat ini sedang panen raya padi. "Minggu yang lalu saya di Kecamatan Undaan Kudus bersama Dinas Pertanian Kudus dan beberapa kawan dari PT BUMR Pangan Sukabumi dan Jamaah Produksi Qoryah Thoyyibah Salatiga, menyaksikan panen raya padi," urainya.

Menurutnya, harga gabah kering panen tingkat petani 5 ribu rupiah per kilogram yang dibeli oleh pedagang. Harga ini di atas HPP yg hanya 3.700 per kg. "Empat hari lalu, saya melakukan perjalanan darat dari Bandung ke Kroya menggunakan kereta. Sepanjang jalan dari Bandung, Rancaekek, Tasikmalaya, sampai Kroya kita bisa melihat hamparan sawah-sawah yang padinya sedang berbunga sampai dengan fase pengisian biji. Februari 2018 akan mulai panen. Maka jika pemerintah impor beras, petani adalah pihak yang paling terpukul telak. Harga akan turun," ungkapnya.

Sementara itu, pemulia padi, Dyah Susanti, mengatakan padi kaya protein super pulen Unsoed disebut juga sebagai nasi bebas cemas karena prospektif mengantisipasi kecemasan kurang gizi, obesitas, dan risiko diabetes di masyarakat.

"Padi kaya protein super pulen Unsoed dikategorikan sebagai inovasi sangat prospektif karena sesuai dengan kebutuhan zaman now," ungkapnya.kyu/R-1

Komentar

Komentar
()

Top