Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Antisipasi Krisis | Saat Ini, Alih Fungsi Lahan Capai Lebih dari 27 Persen

Pacu Diversifikasi Pangan Lokal

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia diprediksi ikut terdampak dari krisis pangan global disebabkan jumlah penduduknya besar sehingga harus bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan tak tergantung impor.

JAKARTA - Indonesia perlu melakukan diversifikasi ke pangan lokal sebagai solusi agar terhindar dari krisis pangan global. Sejumlah komoditas lokal yang bisa menggantikan pangan impor, meliputi jagung, ubi, dan sorgum.

Peneliti pertanian dari Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur, Leta Rafael Levis, mendesak pemerintah dan masyarakat menggalakkan kembali produksi pangan lokal, seperti jagung, ubi, dan sorgum secara masif. Sebab, tiga komoditas tersebut mampu bertahan dalam kondisi kekurangan air.

Dia mengatakan divesifikasi pertanian tersebut sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman krisis pangan global. Menurut dia, perang pangan akan melanda dunia sebagai dampak perang Russia dan Ukraina yang memicu kenaikan harga pangan dan minyak.

"Di sisi lain, alih fungsi lahan di Indonesia juga menjadi persoalan tersendiri karena dialihkan untuk pembangunan infrastruktur maupun pemukiman penduduk," katanya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/6).

Rafael menyebutkan hasil dalam penelitian disertasi yang dilakukannya, alih fungsi lahan mencapai 27 persen lebih sehingga diperkirakan 40 tahun lagi, Indonesia akan kehabisan lahan persawahan. "Kekurangan lahan akan berakibat langsung pada penurunan jumlah produksi pangan khususnya beras," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top