Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ormas Batalyon 120 untuk Apa Dibentuk, Mengagetkan saat Digerebek Ditemukan Anak Panah dan Senjata Api Rakitan

Foto : ANTARA/Darwin Fatir

Ilustrasi - seorang jurnalis televisi mengambil gambar didepan kantor Polda Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar.

A   A   A   Pengaturan Font

Makassar - Mabes Polri mengirim tim Inspektur Khusus (Itsus) guna mengusut insiden penangkapan puluhan anggota organisasi kemasyarakatan Batalyon 120 binaan Kapolrestabes dan Wali Kota Makassar, yang setelah ditangkap tim patroli lalu dibebaskan hingga berujung pencopotan jabatan seorang perwira di Polsek Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Iya benar. Itsus Polri memang sudah ada (berada di Polda Sulsel), tapi bukan terkait investigasi kasus Batalyon 120, bukan," kata Kapolda Sulsel InspekturJenderal Polisi Nana Sudjanasaat dikonfirmasi wartawan melalui telepon di Makassar, Kamis.

Meski begitu, kedatangan tim Itsus Mabes Polri ada kaitannya dengan masifnya pemberitaan soalpenangkapan 48 orang di markas ormas Batalyon 120, Jalan Korban 40.000 jiwa, Kecamatan Tallo, oleh tim Patroli Thuder Polda Sulsel pada Minggu (11/9) dini hari.

Saat penggerebekan ditemukan senjata tajam jenis anak busur panah berjumlah 164 buah, tiga ketapel pelontar, empat buah parang, satu senjata api rakitan (papporo), serta 38 botol bekas minuman beralkohol. Polisi juga menyita 20 unit sepeda motor dari lokasi itu.

Puluhan orang yang diamankan dalam penggerebekan itu mayoritas anak usia di bawah umur. Mereka kemudian dibawa ke kantor Polsek Tallo untuk didata. Tidak berapa lama mereka dilepaskan atas perintah pimpinan dengan alasan mereka bagian dari organisasi binaan polisi dan ForkopimdaMakassar.

Dari kejadian itu, Inspektur Polisi Satu FaizalselakuKepala Unit Reskrim Polsek Tallo yang menangani kasus tersebut justrudicopot dari jabatannya dengan alasan tidak profesional dan memiliki masalah dengan pimpinannya.

Kendati demikian, Kapolda Sulsel mengatakan IptuFaizaltidak dicopot atau dimutasi.

Kapolda juga belum bisa memberikan keterangan mengenai hasil yang diperoleh dari Itsus Mabes Polri selama berada di Makassar.

"Kan baru datang. Tentu akan dicek dulu. Faizal juga kan belum dimutasi, baru didisiplinkan, mungkin karena dianggap kurang profesional," kata NanaSudjana.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menambahkanIptu Faizalyang saat ini ditarik ke PolrestabesMakassar bisa jadi akan dikembalikan ke tempatnya semula.

"Mungkin karena itu (dinonaktifkan) bekerja, tapi mungkin juga nanti dia (Iptu Faizal) akan diberikan jabatan juga ya. Bukan diberhentikan. Jadi, masalah itu saja (dinilai tidak profesional)," kata Kapolda.

Sebelumnya, Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar PolisiBudhi Haryanto, Wali Kota Makassar M.Ramdhan Pomanto beserta unsur forkopimda memusnahkan ratusan senjata tajam yang diklaim dikumpulkan dari anggota Batalyon 120 di Mapolrestabes Makasar pada Selasa (13/9).


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top