Orbital Reef, Stasiun Luar Angkasa Canggih Era Baru
Foto: istimewaPerusahaan penerbangan antariksa Jeff Bezos, Blue Origin, melaporkan rencana pembangunan stasiun luar angkasa mandirinya bernama Orbital Reef.Diketahui stasiun luar angkasa tersebut ditargetkan akan beroperasi paruh kedua dekade ini.
Blue Origin menjelaskan, Orbital Reef akan jadi tempat bagi peneliti, industri, wisatawan antariksa, dan mitra internasional yang berkunjung.
Orbital Reef adalah nama yang diberikan untuk rencana stasiun ruang angkasa orbit rendah Bumi (LEO) yang dirancang oleh Blue Origin dan Sierra Nevada Corporation Sierra Space untuk kegiatan ruang angkasa komersial dan penggunaan pariwisata ruang angkasa. Blue Origin menyebutnya sebagai "taman bisnis serba guna".
Perusahaan merilis rencana awal pada 25 Oktober 2021. Stasiun ini dirancang untuk mendukung 10 orang dalam volume 830 m3. Stasiun ini seharusnya beroperasi pada paruh kedua tahun 2020-an.
Pada 2 Desember 2021, NASA mengumumkan telah memilih Blue Origin, sebagai salah satu dari tiga perusahaan untuk mengembangkan desain stasiun luar angkasa dan tujuan komersial lainnya di luar angkasa.
Perjanjian Undang-Undang Antariksa ini bertujuan untuk mempertahankan kehadiran AS tanpa gangguan di orbit rendah Bumi dengan transisi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional ke platform lain menyediakan layanan ujung ke ujung, antarmuka standar, dan dukungan teknis yang dibutuhkan oleh pemula penerbangan luar angkasa seperti perencanaan, pengembangan muatan, pelatihan, transportasi, analisis data, dan keamanan untuk orang atau muatan.
Untuk diketahui Blue Origin sedang mengerjakan proyek Orbital Reef melalui kemitraan dengan perusahaan penerbangan luar angkasa Sierra Space, anak usaha Sierra Nevada Corporation.
Orbital Reef memiliki ukuran yang hampir sebesar ISS dengan kapasitas 10 orang penumpang dengan area terpisah untuk tinggal dan penelitian.
Perusahaan juga mengklaim, stasiun antariksa ini akan menjadi taman bisnis serba guna di luar angkasa. Stasiun ini akan memiliki banyak pelabuhan untuk mengunjungi pesawat ruang angkasa dan modul bersama dengan berbagai fasilitas.
"Orbital Reel akan memiliki arsitektur sistem terbuka yang memungkinkan banyak orang dan pelanggan untuk memakai fasilitas ini. Misalnya badan antariksa, media dan travel pengusaha, investor, dan lain-lain,"jelas Blue Origin.
Bukan hanya sebagai stasiun antariksa, diprediksikan Blue Origin akan menyediakan layanan untuk pengguna bagi siapa saja, mulai dari transportasi, penyewaan ruang, bantuan teknologi dan hardware, serta layanan robot.
Kendati demikian, perusahaan tidak menyebutkan berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Orbital Reef beserta asal investasinya.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Sindi B Natalia Panjaitan
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Inter Milan Berpeluang Dekati Puncak Klasemen
- 2 City Incar Kemenangan Keempat Beruntun
- 3 Khofifah Berharap Program Makan Bergizi Gratis Dapat Tingkatkan IQ Anak Indonesia
- 4 Kejati Jateng Usut Dugaan Korupsi Plaza Klaten, Kerugian Negara Capai Rp 10,2 Miliar
- 5 Libur Sekolah Selama Ramadan Jangan Sampai Kontraproduktif
Berita Terkini
- Raih Satu Poin, Petaih Nuno Santo Sanjung Penampilan Forest Lawan Liverpool
- Gerak Cepat, Akhirnya Sembilan Orang yang Terjebak Kebakaran di Glodok Plaza Dievakuasi
- Semoga Warga Makin Sejahtera, Kesenjangan Pengeluaran Terhadap Garis Kemiskinan Semakin Kecil
- Meninggal di Kamar Mandi, Polisi Tunggu Persetujuan Keluarga Untuk Autopsi WNA Jepang yang Tewas
- Cegah Jatuh Korban, 4 Alat Peringatan Dini Banjir Lahar Gunung Ibu Berfungsi Optimal